4 Desember 2014, penghujung tahun yang indah, mengingat perjalan hidupku selama setahun terakhir yang penuh dengan liku-liku. Kegagalan dalam cinta, jatuh bangun dalam study *ehh enggak jatuh-jatuh banget sih haha, karir yang naik turun, jarang naiknya sih tepatnya, cinta sejati yang sempat putus nyambung putus dan nyambung lagi. Yeahh TRUE LOVE STORY NEVER END, semua benar-benar menjadi cerita yang mengesankan untuk di bingkai indah dalam ingatan, secarik kenangan yang membuatku terus mampu bertahan hingga saat ini.
Aku akhirnya mengambil keputusan untuk hijrah, memandang langit yang berbeda. Iya, sepertinya aku memang masih harus banyak-banyak mencari pengalaman. Setelah memutuskan untuk resign dari LBB yang sempat membesarkan namaku di kota pahlawan Surabaya, aku memilih untuk mencari pengalaman dan mengamalkan ilmu di kota bunga, Malang Raya. Aku diterima sebagai tenaga pendidik di sebuah Sekolah Dasar Negeri, alhamdulillah. Walau sempat ditentang orang tua, ayah dan ibu ingin aku tinggal di rumah, tapi aku teguh pada pendirianku. Aku masih ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin. Suatu saat aku akan pulang, hanya tidak sekarang, aku masih ingin memandang dunia dari langit yang berbeda. Semoga kehidupanku berkah, yah meskipun bagaimanapun keadaannya aku masih sangat beruntung memiliki keluarga yang selalu memberiku dukungan, walau terkadang ini tidak sesuai harapan mereka. Hihi
Dan, akhirnya aku berdiri disini, kota dengan seribu bunga yang indah dan sangat dingin. Untuk orang-orang sepertiku yang terbiasa dengan iklim Surabaya, Malang is very-very cold. Cinta sejati akan selalu menemukan jalannya, setelah sempat putus aku memang benar-benar menyesali keputusanku yang tidak pernah berfikir panjang, dan untungnya lelaki itu selalu mengerti sifatku. Dengan sabar, dia membujukku untuk kembali.
Waktu, selalu waktu yang akan membantu menyembuhkan, menemukan jalannya masing-masing. Dia juga yang mendorongku untuk mengamalkan ilmu di kota Aremania ini, iya menjalai hubungan cinta jarak jauh bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk gadis labil sepertiku. Kita akhirnya berada pada satu kota yang sama, alhamdulillaah. Aku sangat bersyukur.
Dan, kalian jangan LDR ya, LDR itu sungguh dipenuhi dengan prasangka. Haha. Tapi untuk kalian yang sedang berjuang ditengah pasang surut gelombang LDR yang menderai-derai, kalian sungguh hebat. Beri tepuk tangan. Yeaaahhh
Yah, mungkin dia juga alasanku mengapa akhirnya aku memilih jalan ini, berdiri disini. Dia sangat baik, walau terkadang menyebalkan. Dia selalu sabar menghadapi tingkahku yang kekanak-kanakan, sabar mengantarku berangkat sekolah, menjemputku ketika pulang, aku benar-benar merasa istimewa. Jika dia membaca tulisan ini, semoga dia tahu betapa bahagianya aku memilikinya.
Dan, aku masih sering harus bolak balik Malang-Surabaya, iyah aktifitasku sebagai salah satu Dosen Intensif Keagamaan sulit untuk ku tinggalkan, aku sungguh menyukainya. Menjadi dosen adalah impianku, cita-citaku sejak lama. Aku harus sibuk bekerja, mengumpulakn pundi-pundi uang, aku ingin melanjutkan S-2, hihi semoga Allah mengijabahi doaku, aamiin.
Malang-Surabaya-Nganjuk adalah trayek wajibku, kamu bisa bayangkan betapa wondernya aku bukan? Dalam seminggu aku akan menjelajahi ke tiga kota tersebut. Malang yang sejuk, Surabaya yang kusukai, dan Nganjuk yang ku cintai. Iya, karena kedua orang tuaku yang hebat ada disana.
Cinta benar-benar melengkapi kehidupanku, walau susah senang asal dengannya semua akan terasa menjadi lebih mudah. Trimakasih untuk sebongkah hati yang selalu membuatku merasa nyaman, terimakasih untuk tepukan di bahuku, yang selalu menguatkanku.
Dan, semoga suatu saat akan ada keajaiban-keajaiban lain datang dalam kehidupanku, saat itu yang ku tunggu-tunggu.
Penghujung tahun yang indah, luar biasa dan mengagumkan. Terimakasih Ya Allah, :)
0 komentar:
Posting Komentar