BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Bimbingan
Konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi momok atau
bahkan sesuatu yang dibenci oleh siswa karena lebih berfungsi sebagai
pengadilan siswa dari pada membimbing siswa. Jika ada siswa yang bermasalah
melanggar aturan sekolah maka langsung dipanggil guru BP untuk dilakukan
pembinaan yang cenderung ke arah penghakiman. Paradigma itu semestinya perlu
sedikit diubah yaitu bahwa Bimbingan Konseling tidak hanya mengurusi anak yang
bermasalah melanggar aturan sekolah namun juga harus bisa berfungsi sebagai
teman bagi siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat. Bimbingan
konseling semestinya bisa memberikan rasa nyaman kepada siswa dengan dapat
memberikan banyak solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi siswa baik stres
masalah pelajaran, keluarga, pertemanan dan lain sebagainya. Perubahan
paradigma ini diharapkan kenakalan maupun stress dikalangan siswa bisa semakin
dieliminir.
Sebagai
sarana untuk mencari solusi, fungsi BK cukup efisien. Melalui pendekatan
personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka dengan pemasalahannya, sehingga
pembimbing dapat memahami dan mendapat gambaran secara jelas apa yang sedang
dihadapi siswa. Menghentikan sepenuhnya kebiasaan terlambat, kurang sopan dan
berkata kotor memang tidaklah mudah dan sangatlah minim kemungkinannya. Tetapi
usaha untuk meminimalisisir kebiasaan tidak baik tersebut tentu ada.
B.
RUMUSAN MASALAH
1)
Apa yang dimaksud dengan perilaku terlambat, kurang sopan
dan berkata kotor?
2)
Apa penyebab munculnya perilaku terlambat, kurang sopan
dan berkata kotor?
3)
Bagaimana langkah-langkah bimbingan yang ditempuh?
4) Bagaimana usaha konseling individu dan
kelompok?