Minggu, 25 November 2012

Special Thank's to Mom and Dad



Lama ga muncul di blog pemirsa,haha :). Kesempatan kali ini terkhusus ingin posting bait-bait ucap terimakasih tak terkira teruntuk bapak dan ibu yang telah membuatku ada di dunia ini (tentunya tak lepas dari kuasa Allah).  Aku tidak pernah tahu apa jadinnya aku tanpa mereka. Bersyukur terlahir dari keluarga yang sangat sempurna. Perjuangan mereka mengantarku sampai kesini, aku tahu tentu sangat tidak mudah. Kasih sayang yang tak pernah mengering, pengorbanan yang tiada akhir, cinta dan derita yang berjarak hanya sekian senti dari urat nadi. Setiap jerih payah, kalian bagi cuma-cuma denganku, putrimu. Manusia terhebat di dunia ini adalah kalian bapak ibuk. Setiap tetes peluhmu menjadi semangatku, setiap doamu jadi pembangkit jiwaku. Ucapmu adalah perantara ridho Tuhan. Betapa besar muliamu di hadap-Nya, hingga ridho-Nya takkan terijabah tanpa ridhomu. 
because of u ^_^

Selasa, 20 November 2012

Perilaku Terlambat, Kurang Sopan, Dan Berkata Kotor



BAB I
PENDAHULUAN

    A.    LATAR BELAKANG
Bimbingan Konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi momok atau bahkan sesuatu yang dibenci oleh siswa karena lebih berfungsi sebagai pengadilan siswa dari pada membimbing siswa. Jika ada siswa yang bermasalah melanggar aturan sekolah maka langsung dipanggil guru BP untuk dilakukan pembinaan yang cenderung ke arah penghakiman. Paradigma itu semestinya perlu sedikit diubah yaitu bahwa Bimbingan Konseling tidak hanya mengurusi anak yang bermasalah melanggar aturan sekolah namun juga harus bisa berfungsi sebagai teman bagi siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat. Bimbingan konseling semestinya bisa memberikan rasa nyaman kepada siswa dengan dapat memberikan banyak solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi siswa baik stres masalah pelajaran, keluarga, pertemanan dan lain sebagainya. Perubahan paradigma ini diharapkan kenakalan maupun stress dikalangan siswa bisa semakin dieliminir.
Sebagai sarana untuk mencari solusi, fungsi BK cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka dengan pemasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan mendapat gambaran secara jelas apa yang sedang dihadapi siswa. Menghentikan sepenuhnya kebiasaan terlambat, kurang sopan dan berkata kotor memang tidaklah mudah dan sangatlah minim kemungkinannya. Tetapi usaha untuk meminimalisisir kebiasaan tidak baik tersebut tentu ada.

    B.     RUMUSAN MASALAH
    1)      Apa yang dimaksud dengan perilaku terlambat, kurang sopan dan berkata kotor?
    2)      Apa penyebab munculnya perilaku terlambat, kurang sopan dan berkata kotor?
    3)      Bagaimana langkah-langkah bimbingan yang ditempuh?
    4)      Bagaimana usaha konseling individu dan kelompok?

Laporan Penelitian BK Individu dan Kelompok di SMKN 6 Surabaya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mengacu pada peraturan pemerintah No. 29/1990 tentang pendidikan menengah. Setiap manusia pada dasarnya memerlukan bimbingan sejak kecil untuk mempersiapkan masa dewasanya kelak supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga kepada para pelajar. Seperti kita telah ketahui bahwa bimbingan merupakan proses tuntunan, arahan secara terencana dan terus menerus terhadap peserta didik untuk menuju kedewasan atau kematangan mampu memecahkan masalah-masalah problem yang dihadapi guna mencapai kesejahteraan hidupnya.
Bimbingan pada dasarnya adalah upaya pengoptimalan individu yang dilakukan oleh pembimbing.[1] Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seorang atau beberapa individu, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri.[2] Bimbingan yang diberikan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik yang dilakukan secara terus menerus agar peserta didik dapat menemukan penyelesaian untuk setiap permasalahannya. Setidaknya peserta didik akan mulai memahami dirinya sendiri, lingkungan dimana dia tinggal, serta mengetahui tugas-tugasnya sehingga peserta didik mampu mengarahkan diri, menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan dan tuntutan lembaga pendidikan, lingkungan keluarga dan masyarakat, serta lingkungan kerja yang akan dimasukinya kelak.[3]
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang yakni antara konselor dengan konseli (klien). Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk mencapai kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.[4]
Jadi Bimbingan Konseling adalah Proses pemberian bimbingan yang dilakukan oleh seorang pembimbing dalam hal ini bisa kita katakan sebagai konselor kepada klien yang membutuhkan bantuan atau bimbingan, yang selanjutnya kita sebut  sebagai konseli. [5] Atau secara garis besar bisa diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Menunjukkan Perilaku Mencari Perhatian



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan  kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
Kegiatan belajar adalah proses penanaman konsep dalam benak murid untuk mengetahui, mengamati , dan memahami suatu masaalah. Dalam proses belajar mengajar sering kali muncul masalah-masalah yang dihadapi oleh murid. Baik itu masalah pribadi, sosial, pendidikan, keluarga ataupun masalah-masalah dalam kesulitan belajar. Sehingga diperlukan pendampingan kepada murid yang mengalami masalah Pendampingan itu  adalah Bimbingan konseling. Layanan ini  membantu murid untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Bimbingan Konseling Siswa Berkebiasaan Buruk, Mengantuk, Bermain Atau Sibuk Sendiri



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa dan guru haruslah memili interaksi yang dekat dengan satu dan yang lainnya, apabila salah satu komponen tersebut tidak berjalan dengan baik, maka proses pembelajaran tentu terganggu. Maka Bimbingan Konseling Belajar disini amat perlu diperhatikan. Tak dapat dipungkiri bahwa terkadang kebiasaan buruk siswa amat mengganggu jalannya proses pembelajaran, misanya mengantuk, bermain atau sibuk sendiri dalam kelas tentu membuat strategi yang dipakai guru ketika mengajar menjadi tidak efektif. Untuk itu kami menulis makalah dengan judul Bimbingan konseling siswa berkebiasaan buruk; mengantuk, bermain atau sibuk sendiri sebagai bahan dan tambahan informasi bagi penulis dan bagi pembaca.
           B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah deskripsi dari mengantuk, bermain atau sibuk sendiri dalam kelas?
2.      Apakah sebab-sebab terjadinya mengantuk, bermain atau sibuk sendiri dalam kelas?
3.      Bagaimanakah langkah-langkah bimbingan yang di tempuh?
4.      Bagaimanakah usaha konseling kelompok dan individu?

Anak Introvert



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Tipe-tipe kepribadian telah banyak berkembang dalam banyak teori pengelompokkan. Salah satunya adalah pengelompokkan kepribadian introvert dan ekstrovert.
Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.


B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian introvert?
2.         Bagaimana ciri kepribadian seorang Introvert?
3.         Apa saja kesalahpahaman umum mengenai kepribadian seorang introvert?
4.         Apa kelebihan dan kekurangan seorang yang berkepribadian introvert?

Template by:

Free Blog Templates