Saat Pengumuman UNAS 2010 |
Jum’at, 07 Desember
2012. Berpulang kembali sahabat kita SINTA KUSUMA AJIANTI kepada Sang Kholik.
Allah begitu sayang padamu mbak, tutup usiamu di angka 20. Padahal 2 bulan lagi
genap usiamu 21 tahun, kita lahir di bulan yang sama, Bulan Februari, aku lebih
tua 5 hari dibanding sampean. Allah
pasti sangat menyayangimu mbak, Dia ingin cepat bertemu denganmu, makanya Dia
minta kembali nyawamu.
Penyakit itu telah
merenggut nyawa dan masa depanmu, aku tak pernah menyangka bahwa engkau akan
secepat ini meninggalkan kita. Kenangan masa SMA denganmu masih begitu
melekat, dulu kita tertawa bersama,
bergurau di kelas, tidak memperhatikan guru, maen kesana, maen kesini, beli ini
beli itu bersama. Kita bikin grup “BBF D GANK (beautiful of the big four)”
beranggotakan aku, Nisa’, Kaka dan Sampean mbak (baca Sinta). Engkau adalah
pribadi yang ceria, baik dan cantik. Engkau paling disiplin diantara kita
berempat. Dulu sewaktu berangkat les ke Dasapratama aku selalu nebeng sampean,
dulu sampean juga sering main ke asramaku, mengerjakan tugas, atau sekedar
menjemputku berangkat les. Aku masih ingat, motormu adalah Honda Supra X 125
warna hitam dan merah. Dulu kemana-mana aku selalu nebeng sampean mbak,
bagaimana tidak, diantara kita berempat hanya aku yang tidak punya kendaraan
sendiri (karena tinggal di asrama). Aku juga masih ingat, karena di asrama
tidak boleh membawa HP, aku sering menitipkan HP ku padamu. Ah dulu terlampau
indah.
Lebaran terakhir tahun
ini kita juga sempet bertemu, kita main kerumahmu. Aku tidak tahu bahwa
penyakitmu separah ini, aku tidak tahu bahwa pada akhirnya akan secepat ini
sampean pergi. Aku tahu sampean sakit, tapi aku tidak tahu terlampau ganas
penyakitmu. Allah kariim, berikan tempat terbaik-Mu untuknya.
Kita sempet makan bakso
Langgeng ukuran jumbo mbak, bakso langganan kita sejak SMA. Sampean masih
tertawa lepas, saat itu betapa damainya aku karena meski kita jarang bisa
ketemu tapi persahabatan kita masih sangat terjaga. Aku tidak tahu bahwa akan
secepat ini, jika aku tahu aku tidak ingin melewatkan sedikit saja waktu
denganmu, oh waktu jika bisa di putar kembali, kembalikan aku pada masa itu.
“ayo
Ri’ kita bakar aja pondokmu”, itu celetukan guraumu
yang sering kau lontarkan padaku. Haha, aku hanya ketawa waktu itu. Tapi sekarang,
sekarang semuanya hanya tinggal kenangan. Ya Allah, kembalikan Mbak Sintaku...
Terakhir kita ketemu,
aku lupa tanggal berapa, aku muter-muter sama Nisa’ nyariin buah Naga merah
untuk sampean, tap hasilnya nihil. Akhirnya kita bawakan jambu biji merah untuk
sampean. Waktu itu aku masih sangat sangsi dengan sakit sampean, aku pikir
sampean akan segera sembuh. Tapi aku terlalu bodoh, aku susah mengingat tanggal
terakhir denganmu, aku tidak peka pada sakitmu, aku bodoh mengira bahwa sakitmu
akan segera sembuh, aku bodoh karena tidak tahu bahwa terlampau ganas
penyakitmu. Iya aku bodoh, Mbak Sinta, kau belum sempat berpamitan denganku.
Allah Tuhanku, kini ku
titipkan dia pada-Mu.
Mbak Sinta, terakhir
smsmu padaku tanya bab mengganti puasa Ramadhan, iya sampean tanya itu, sebulan ramadhan lalu gugur kewajibanmu
berpuasa, sampean hanya perlu meggantinya dengan fidyah. Itu yang sampean
tanyakan padaku. Aku masih terlampau bodoh untuk menyadari betapa sakitmu bukan
sakit biasa. Kenapa kamu sangat bodoh
kenapa tak kunjung menyadarinya, ighfirlanaa dzunuubanaa, bi husnil khotimah Ya
Allah... Aamiin
“Bu
nyai”, kadang kau memanggilku begitu, aku hanya tertawa
mendengarnya. Pribadimu yang ceria dan menyenangkan, bagaimana aku bisa lupa.
Allah, astaghfirullah.
Sekarang aku tahu,
kangker darah itu sangat menyakitimu, ini pasti jalan Allah yang terbaik
untukmu mbak. Meski terlambat menyadari sakitmu, semua telah terjadi.
Takdir-Nya memberi keputusan terbaik untukmu. Meski dunia kita kini berbeda,
persahabatan kita tidak akan pernah berubah. Kami akan tetap mencintai dan
mengasihimu, membingkaimu indah dalam hati kami. We’re always loving you,
istirahatlah yang tenang dalam pelukannya.
Allahku,
karena kini telah habis usianya, kau minta dia kembali lagi pada-Mu
Tidak
ada penjaga terbaik selain Engkau, Engkau yang menguasai hidup dan mati
seseorang
Maka
tidak ada yang bisa ku lakukan untuk mencegah takdir-Mu
Keputusan-Mu
ini pasti keputusan yang terbaik untuknya
Tolong
sayangi dia disisi-Mu
Kini
kutitipkan dia lagi kepada-Mu, aku percaya Engkau akan memberikan tempat
terbaik untuknya
Terkusus
untuk Mbak Sinta, allahummaghfirlaha warhamha wa’fu’anha
Selamat
jalan kawan...
3 komentar:
Yg namanya Sinta yg mana Sob???
yang rambutnya di gerai, di apit 2 wanita brjilbab. :(
Posting Komentar