Senin, 26 Maret 2012

DEMO ANOMALI CPNS, GEMBOK IN ACTION, 24 januari 2012

BEM Se-Surabaya Tuntut Skandal CPNS Santi Diusut Tuntas

Surabaya (beritajatim.com) - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Perwakilan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya, menggelar demo di depan Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Selasa (24/01/2012).

Skandal penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), menjadi isu utama aksi yang diikuti simpatisan dari kalangan masyarakat tersebut. "Kami menuntut Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jatim, dapat dengan segera menuntaskan skandal terkait penipuan CPNS di wilayah Jawa Timur," ujar Abdul Manaf, Ketua BEM IAIN Sunan Ampel Surabaya.

i Lof u fuLL SS-ku


duh Allahku, terimakasih telah mendamparkanku di tempat ini, disini aku banyak belajar, tentang arti kehidupan. tentang cinta, tentang persahabatan, tentang kasih sayang terhadap sesama, tentang indahnya berjuang bersama sahabat.

THANK'S TO SAHABAT

Taukah kalian betapa beruntungnya aku? ya aku sangat beruntung, karena aku menemukan kalian "SAHABAT". tempat pelipur lara dan berbagi suka duka, aku tidak tau siapa aku sebelum mengenal kalian.

Pengembangan Berbagai Disiplin Keilmuan Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa ini, kiblat ilmu dan teknologi adalah Barat. Agar umat Islam menjadi umat yang maju dan kompetitif, maka umat Islam harus menuntut, menyerap, mempelajari, dan menguasai ilmu dan teknologi tersebut kepada bangsa Barat.
Psikologi adalah salah satu disiplin ilmu yang dewasa ini sedang berkembang pesat di dunia Barat. Psikologi telah memperlihatkan berbagai sumbangannya dalam membantu manusia untuk memecahkan berbagai problema dan menyimak misteri hidup dan kehidupannya.
Melihat sumbangan psikologi yang demikian besar, maka psikologi adalah disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh umat Islam. Tetapi sebagai ilmu yang dibangun dan dikembangkan dalam budaya Barat yang sebagian berbeda dengan budaya Islam, maka sangat mungkin kerangka pikir (mode of thought) psikologi dipenuhi oleh pandangan-pandangan atau nilai-nilai hidup masyarakat Barat yang sebagian besar berbeda, dan mungkin sangat bertentangan, dengan pandangan atau nilai-nilai Islam.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pengembangan Berbagai Disiplin Keilmuan?
2.      Bagaimana Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang Pengembangan Berbagai Disiplin Keilmuan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengembangan Berbagai Disiplin Ilmu
Dalam dunia pendidikan, banyak sekali disiplin-disiplin ilmu[1]. Namun ada satu disiplin ilmu yang harus kita pelajari terlebih dahulu sebelum mempelajari disiplin ilmu yang lainnya yaitu psikologi. Psikologi adalah salah satu disiplin ilmu yang amat penting dipelajari. Namun sebagian besar teori psikologi berasal dari Barat, jadi besar kemungkinan kerangka pikir psikologi dipenuhi oleh pandangan dan nilai-nilai hidup masyarakat Barat yang sebagian besar berbeda, dan mungkin sangat bertentangan dengan pandangan dan nilai-nilai Islam. Timbul kekhawatiran, jika psikologi Barat diserap tanpa hati-hati, maka akan merusak ideologi umat Islam. Banyak teori psikologi Barat yang tidak sesuai bahkan bertentangan dengan pandangan Islam[2].

Minggu, 25 Maret 2012

Pengertian Kurikulum, SK-KD, SKL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
           Dewasa ini, kurikulum dibuat oleh guru di setiap satuan pendidikan untuk menggerakkan mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. Dengan demikian, kurikulum dapat disesuaikan dengan kondisi di daerah bersangkutan, serta memungkinkan untuk memperbesar porsi muatan lokal.

TEORI BAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Anak berbakat mempunyai kebutuhan dan masalah khusus. Jika mendapat pembinaan yang tepat yang memungkinkan mereka mengembangkan bakat dan kemampuan mereka secara utuh dan optimal, mereka dapat memberi sumbangan yang luar biasa kepada masyarakat. Jika bakat mereka tidak dikembangkan mereka dapat menjadi underachiever, yakni seseorang yang kinerjanya dibawah kemampuannya, dan hal ini tidak merugikan perkembangan dirinya saja tetapi juga merugikan masyarakat yang kehilangan bibit unggul untuk pembangunan negara.
Merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab bagi kita untuk membantu memupuk talenta anak-anak berbakat. Oleh sebab itu, di sini penulis akan mengupas lebih jauh tentang teori-teori bakat. Yang diharapkan dengan penulisan makalah ini, dapat memberikan sumbangsih untuk memudahkan kita mengasah kreativitas anak berbakat.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian bakat?
2.      Seperti apa teori bakat menurut teori psikoanalisis?
3.      Bagaimana teori bakat menurut teori humanistik?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN BAKAT
bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami, adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain. Kamus Advance, misalnya, mengartikan talent dengan “natural power to do something well.” Dalam kamus Marriam-Webster’s, dikatakan “natural endowments of person.” Dalam percakapan sehari-hari kita sering mengatakan si anu berbakat di nyanyi, di bisnis, di IT dan seterusnya. RUpanya, bakat dalam pengertian kedua ini juga dipakai oleh Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya, Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan (ability) di bawah ini lalu deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda: Acting Ability (akting / gerakan), Adventuresomeness (kepetualangan), Aesthetic perceptiveness (estitika), Artistic Talent (artistik), Athletic prowess (ke-atlit-an), Common sense (pengetahuan umum), Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh), Courage (keberanian), Creativity (kreativitas), Emotional maturity (kematangan emosi), Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal), Imagination (imajinasi), Inquiring mind (keingintahuan), Intuition (intuisi), Inventiveness (daya cipta, penemuan), Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik), Leadership abilities (kepemimpinan), Literary aptitude (bakat kesastraan), Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika), Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan), Mathematical ability (kemampuan matematis), Mechanical know-how (penguasaan mekanis), Moral character (karakter moral), Musicality (permusikan), Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik tertentu), Patience (kesabaran), Persistence (ketangguhan), Physical coordination (kerapian fisik), Political astuteness (kelihaian berpolitik), Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah), Reflectiveness (kemampuan merefleksikan), Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah), Self-discipline (disiplin-diri), Sense of humor (naluri melucu), Social savvy (pemahaman sosial), Spiritual sensibility (ketajaman spiritual), Strong will (kemauan keras), Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal).

Jumat, 23 Maret 2012

PROPOSAL - PERANAN BK DALAM MENGENALKAN KEBUDAYAAN DAN MEMUPUK RASA NASIONALISME SISWA MAN NGLAWAK KERTOSONO

PERANAN BK DALAM MENGENALKAN KEBUDAYAAN DAN MEMUPUK RASA NASIONALISME SISWA MAN NGLAWAK KERTOSONO

  1. A.  Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan di sekolah-sekolah formal seakan kurang mengoptimalkan untuk menciptakan jiwa peserta didik yang mengenal kebudayaan bangsanya dan cinta terhadap tanah airnya. Lembaga pendidikan yang ada saat ini seakan tidak memperdulikan pentingnya pengenalan semangat kebangsaan pada peserta didik. Seakan-akan yang terpenting adalah melulu pada pelajaran formal dan persoalan prestasi akademik.
Disini peran BK sangat diperlukan dalam mengenalkan budaya-budaya yang dimiliki bangsa Indonesia dan memupuk rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan melalui  bimbingan-bimbingan, juga layanan-layanan yang ada dalam BK. Atau yang kita kenal dengan istilah BK pola 17.

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM PADA KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)

A.     STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai beriku:[1]

Template by:

Free Blog Templates