Senin, 29 April 2013

Paket 10 PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH



Pendahuluan
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, maka mau tidak mau setiap guru, tidak terkecuali guru pembimbing wajib melakukan perubahan dan pengembang­an silabus sebagai pedoman terlaksananya materi yang akan dibimbingkan kepada siswa. Agar tercapai apa yang diinginkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), ada tiga komponen yang dijalankan yakni: Kompetensi yang akan dicapai, Strategi pem­belajaran untuk mencapai kompetensi, dan Sistem Evaluasi yang digunakan untuk menentukan keberhasilan kompetensi
Penilaian yang dituntut KBK, meliputi/mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif (penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemampuan akademik.), aspek psikomotorik (keterampilan, kecakapan hidup serta kemampuan adaptasi dengan lingkungan masyarakat), dan aspek afektif (tercermin dari perilaku dan
kebiasaan sehari-hari.

Paket 10 ini merupakan lanjutan dari paket 9 tentang Penyusunan perangkat pembelajaran dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang sudah menyusun program tahunan, program semester, program bulanan dan program harian. Dan kelanjutan tentang penyusunan perangkat pembelajaran dalam layanan bimbingan dan konseling yang ke 2 sebagai lanjutan akan dibahas pada paket 10 tentang kompetensi perkembangan siswa, Silabus dan rencana pelaksanaaan layanan  BK (RPLBK).
Penyiapan media pembelajaran dalam perkuliahan ini sangat penting. Perkuliahan ini memerlukan media pembelajaran berupa LCD dan laptop sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat mengefektifkan perkuliahan, menyediakan beberapa formal untuk praktik menyusun menganalisis ctugas perkembangan, silabus BK dan rencana pelaksanaan layanan BK (RPLBK), serta kertas plano, spidol dan isolasi sebagai alat menuangkan kreatifitas hasil penyusunan silabus dan RPLBK
Penyiapan media pembelajaran dalam perkuliahan ini sangat penting. Perkuliahan ini memerlukan media pembelajaran berupa LCD dan laptop sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat mengefektifkan perkuliahan, serta kertas plano, spidol dan solasi sebagai alat menuangkan kreatifitas hasil perkuliahan dengan membuat peta konsep. 

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menganalisis tugas perkembangan dalam kurikulum serta trampil menyusun silabus dan RPLBK

Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 
1.      Menganalisis tugas perkembangan dalam Bimbingan dan Konseling
2.      Menyusun silabus bimbingan dan Konseling di Sekolah
3.      Menyusun rencana pelaksanaan layanan  Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Waktu
3 x 50 menit

Materi Pokok
Penyusunan Perangkat Pembelajaran
1.        Analisis Tugas perkembangan
2.      Silabus BK
3.      Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK)

Kegiatan Perkuliahan
Kegiatan Awal (15 menit)
1.      Dosen memberikan orientasi tentang analisis tugas perkembangan pada bimbingan dan konseling yang terdapat pada kurikulum 2004.
2.      Brainstorming tentang pengalaman awal mereka tentang penyusunan perangkat pembelajaran pada BK.
3.      Dosen menyampaikan tujuan  pembelajaran yang akan dicapai dalam perkuliahan , dan pentingnya perkuliahan.

Kegiatan Inti (70 menit)
1.      Mahasiswa dan mahasiswi di pandu untuk mencermati sub tugas perkembangan yang termaktub pada kurikulum 2004 (bahan bacaan pada lembar uraian materi)
2.      Mahasiswa dan mahasiswi setelah mencermati diperkenankan untuk menganalisisnya secara verbal
3.      Dosen membagi mahasiswa menjadi 6 kelompok, dan masing-masing kelompok akan menyusun :
a.          Pengembangan silabus
b.         Perencanaan pelaksanaa Layanan Bimbingan konseling (RPLBK)
4.      Kelompok lain memberikan klarifikasi
5.      Penguatan hasil diskusi dari dosen
6.      Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan sesuatu yang belum paham atau menyampaikan konfirmasi

Kegiatan Penutup (10 menit)
1.      Menyimpulkan hasil perkuliahan
2.      Memberi dorongan psikologis/saran/nasehat
3.      Refleksi hasil perkuliahan oleh mahasiswa

Kegiatan Tindak lanjut (5 menit)
1.      Memberi tugas latihan
2.      Mempersiapkan perkuliahan selanjutnya.

Lembar Kegiatan
Menyusun silabus BK dan Menyusun rencana pelaksanaan layanan BK

Tujuan
Mahasiswa dapat membuat susunan organisasi BK di Sekolah dengan beberapa personil yang terlibat dengan tugasnya masing-masing.

Bahan dan Alat
Kertas plano, spidol berwarna, dan isolasi.

Langkah Kegiatan
1.      Kelas dibagi menjadi  6  kelompok
2.      Masing-masing kelompok  menyusun silabus dan RPLBK untuk memilih salah satu dari sub tugas perkembangan , ketentuan pembagian kelompoknya adalah sebagai berikut:
a.       Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas VII Smt ganjil
b.      Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas VIII Smt ganjil
c.       Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas IX smt ganjil
d.      Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas X Smt ganjil
e.       Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas XI Smt ganjil
f.       Kelompok 1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas XII Smt ganjil
3.      Masing-masing kelompok akan menuliskan hasilnya pada kerta plano
4.      Hasil penyusunan silabus dan RPLBK akan dibazarkan untuk dapat dicermati oleh kelompok lainnya
5.      Ketika membazarkan hasil masing-masing kelompok harus menyediakan 1 lembar kertas plano yang dipergunakan untuk menulis kekurangan-krekurangan hasil yang telah dibuat olah observer.
6.      Kelompok lain yang akan menjadi observer akan menuliskan kekurangan –kekurangan dari penyusunan silabus dan RPLBK yang telah dibuat.

Uraian Materi

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DALAM LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

           
  1. Jabaran Kompetensi Dan Materi Sasaran Pelayanan BK

Didalam kurikulum 2004 pedoman bimbingan dan konseling di sekolah, kompetensi yang menjadi sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dijabarkan dari tugas-tugas perkembangan siswa pada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan memperhatikan bidang bimbingan yang sesuai.
Kompetensi  yang menjadi sasaran bimbingan dan konseling, yang pada dasarnya berorientasi pada tugas perkembangan dapat diuraikan ke  dalam kompetensi­-kompetensi yang secara khusus berkenaan dengan tugas perkembangan itu sendiri, kompetensi  yang berkenaan dengan kemampuan umum yang harus dimiliki oleh semua siswa, kompetensi berkenaan dengan bakat dan minat dan kompetensi yang berkenaan dengan pilihan karir.

a.      Tugas Perkembangan siswa

Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2004. berbasis kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)         Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa yang balk secara individual dan klasikal.
2)         Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3)         Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4)         Sumber belajar bukan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5)         Penilaian menekankan pada proses dari hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian kompetensi.

Dalam pengembangan kurikulum SMA 2004 berbasis kompe­tensi hendaknya mempertimbangkan prinsip pengembangan keterampilan hidup. Dalam pengembangan kurikulum perlu -me­masukkan unsur keterampilan hidup agar peserta didik memiliki keterampilan, sikap, dan perilaku adaptif, kooperaif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dn tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektif.
Untuk mencapai kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan, peserta didik tidak cukup hanya diberikan pengalaman bidang studi saja, tetapi diperlukan bimbingan dan konseling Posisi bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan kurikulum 2004 sangat strategic. Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut kotercapaian kompetensi pribadi, sosial, belajar, dan karir. Ke­empat bidang kompetensi tersebut terangkum dalam tugas-tugas porkembangan yang harus dicapai oleh peserta didik SMA.

b.             Tugas-tugas perkembangan pada peserta didik tingkat menengah adalah sebagai berikut:
·         Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai prig atau wanita.
·         Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
·         Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan lwndiclikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
·         Mencapai kematangan dalam pemilihan karir
·         Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
·         Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·         Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni.
·         Mencapai kematangan dalam sistem etika  nilai.

c.                  Tugas-tugas perkembangan pada peserta didik tingkat dasar adalah sebagai berikut:
·         Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan serta sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhari Yang Maha Esa.
·         Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·         engembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari. Selajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
·         Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
·         Mempelajari keterampiian fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan.
·         Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku. Pembina hidup sehat, untuk diri sendiri dan lingkungan serta keindahan.
·         Belajar.-rnemahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya serta menjalankan peran -tanpa membedakan jenis kelamin.
·         Meagembangkan sikap sosial terhadap kelompok, lembaga sosial, serta rasa cinta pada tanah air, bangsa dan negara.
·         Megembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan.
b. Isi Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Isi layanan bimbingan pribadi social berbasis Kompetensi, yaitu :
1)      Macam-macam kaidah ajaran agama
2)      Pokok-pokok ajaran agama yang dianutnya
3)      Praktik menjalankan ajaran agamanya
4)      Contoh-contoh hubungan menurut ajaran agama
5)      Praktik hubungan berdasarkan ajaran agamanya
6)      Fakta perubahan fisik dan psikhis remaja
7)      Contoh-contoh sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikhis
8)      Konsep pola hidup sehat
9)      Contoh-contoh  pola hidup sehat
10)  Cara-cara upaya mengembangkan kondisi hidup sehat
11)  Praktik cara-cara mengupayakan pengembangan kondisi hidup seahat
12)  Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik dan psikhis terhadap hubungan social
13)  Mengembangkan pengaruh positif dan menghindari pengaruh negative perubahan fisik dan psikhis terhadap hubungan social.
14)   Konsep empati, contoh-contoh empati terhadap orang yang sedang mengalami perubahan fisik dan psikis, praktik bersikap empati terhadap orang yang sedang mengalami perubahan.
15)  Contoh-contoh peran pribadi dalani kelompok sebaya sebagai pria atau wanita, contoh-contoh penerimaan peran pribadi sebagai pria atau wanita dalam kelompok sebaya tanpa membedakan teman pria atau wanita pada posisi tertentu, praktik menjalankan peran dalam kelompok sebaya tanpa membedakan peran pria atau wanita pada posisi tertentu.
16)  Contoh-contoh pada hubungan sosial dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita, contoh-contoh pola hubungan sosial dengan teman sebaya tanpa mem­bedakan peran pria atau wanita pada posisi tertentu, praktik menjalankan pola hubungan sosial dengan teman sebaya tanpa membedakan peran pria atau waita pada posisi tertentu.
17)  Contoh-contoh nilai dan cara berperilaku sosial dalam ke­hidupan di luar kelompok sebaya, praktik menerapkan nilai dan cara berperilaku dalam kehidupan sosial yang lebih tua
18)  Contoh-contoh nilai dan cara berperilaku sosial dalam ke­hidupan di luar kelompok sebaya, praktik menerapkan nilai clan cara berperilaku sosial dalam kehidupan di luar kelompok sebaya.
19)  Konsep kemampuan, bakat, minat karir, dan apresiasi seni, identifikasi kemampuan, bakat, dan minat diri sendiri, identifikasi kecenderungan arah karir sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat, identifikasi arah apresiasi seni (seni rupa, seni lukis, seni sastra, seni suara, dan lain-lain) tanpa terlalu terikat pada kemampuan, bakat, dan minat sendiri.
20)  Contoh-contoh aspek sosial berkaitan dengan bakat dan minat, contoh-contoh aspek sosial berkaitan dengan pengembangan karir, contoh-contoh aspek sosial berkaitan dengan apresiasi seni.
21)  Motivasi dan semangat untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang menjadi program sekolah, motivasi dan semangat untuk pelajaran pada tingkat yang lebih tinggi, motivasi dan semangat untuk mempersiapkan arah karir yang cocok bagi dirinya, motivasi dan semangat untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
22)  Contoh-contoh aspek sosial berbagai materi yang di­pelajari di SMA, mewujudkan pengembangan penguasa­an aspek sosial berbagai materi yang dipelajari di SMA, contoh-contoh aspek sosial dari upaya melanjutkan pen­didikan yang lebih tinggi, mewujudkan pengembangan pemanfaat spek-aspek sosial untuk
23)  Konsep dan contoh kehidupan mandiri secara emosional, sosial clan ekonomi, contoh-contoh tentang sikap yang seharusnya diambil dalam kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, motivasi untuk me­laksanalkan sikap clasar dalam kehidupan secara ernosi­onal, sosial, dan ekonomi.
24)  Contoh-contoh aspek sosial dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, care, -cara bersikap dalam hubungan sosial berkenaan dengan kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, praktik cara bersikap dalam hubungan sosial berkondAll dengan kehidupan mandiri secara emosional, social dan ekonomi
25)   Konsep dan contoh-contoh sistem etika clan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masysarakat, dan warga negara, cara-cara mewujudkan aspek sosial dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara, serta penerapannya.

2. Isi Layanan Bimbingan Belaiar Berbasis Kompetensi, yaitu:
1) Contoh-contoh kegiatan belajar menurut ajaran agama, praktik kegiatan belajar menurut ajaran agama
2) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik clan psikis ter­hadap kegiatan belajar, cara-cara mengatasi kesulitan akibat perubahan fisik dan psikis dalam kegiatan belajar, praktik cara-cara mengatasi kesulitan belajar yang terjadi akibat perubahan fisik dan psikis dalam kegiatan belajar.
3) Contoh-contoh pengaruh hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar, balk pengaruh positif maupun pengaruh negatif, cara-cara dan praktik pengembangan pengaruh positif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar, cara-cara dan praktik menghindari dan mengatasi pengaruh negatif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar.
4) Contoh-contoh pengaruh nilai clan cara berperilaku pribadi clan sosial dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiat­an belajar, praktik mengembangkan pengaruh yang positif clan menghindari yang negatif perilaku pribadi clan sosial dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar
5) Contoh-contoh pengaruh positif kemampuan, bakat, dan minat sendiri terhadap kegiatan belajar, cara-cara dan pe­nerapan pengembangan pengaruh positif kemampuan, bakat, clan minat sendiri terhadap kegiatan belajar, contoh­contoh pengaruh positif kecenderungan karir terhadap kegiatan belajar, cara-cara dan penerapan pengembang­an pengaruh positif kecenderungan karir terhadap kegiat­an belajar, contoh-contoh pengaruh positif apresiasi seni terhadap kegiatan belajar, cara-cara clan penerapan apresiasi terhadap kegiatan belajar.
6) Motivasi, sikap, kebiasaan clan keterampilan belajar di dalam clan di luar kelas, membaca cepat clan tepat, menyiapkan tugas, karya tugas, karya tulis, ulangan/ujian, belajar mandiri clan kelompok, menggunakan alai bantu dan sumber belajar (termasuk buku, kamus, ensiklopedi, jurnal, komputer untuk semua mata pelajaran), sikap, kebiasaan dan keterampil­an belajar secara optimal untuk menguasai program di SMA; praktik pengembangan sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar secara optimal; sikap, kebiasaan clan keterampilan belajar secara optimal untuk menguasai program di SMA, praktik pengembangan sikap, kebiasaan, clan keterampilan belajar secara optimal; sikap, kebiasaan clan keterampilan belajar secara optimal untuk menguasai bekal bagi pro­gram pelajaran lebih lanjut; praktik pengembangan sikap, kebiasaan, clan keterampilan belajar secara optimal untuk menguasai bekal program pelajaran lebih lanjut.
7) Contoh-contoh pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, sosial, clan ekonomi dalam ke­giatan belajar; cara-cara mewujudkan pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, sosial, clan ekonomi dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
8) Contoh-contoh pengaruh sistem etika dan nilai bagi pe­doman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara dalam kegiatan belajar; cara-cara mewujud­kan pengaruh sistem etika clan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, clan warga negara dalam kegiatan belajar serta penerapannya.

3. Isl Layanan Bimbingan Karir Berbasis Kompetensi, ;aftu:
1) Contoh-contoh pengembangan karir menurut ajaran agarna, praktik kegiatan bekerja yang mengarah peng6mbanUmi karir menurut ajaran agama.
2) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik dan psikis ter­hadap pengembangan persiapan karir, cara-cara me­ngembangkan kondisi fisik dan psikis yang sehat untuk pengembangan karir, praktik cara-cara mengembangkan kondisi fisik dan psikis yang sehat untuk pengembangan karir.
3) Contoh-contoh kemanfaatan hubungan teman sebaya dalam upaya pengembangan persiapan karir, praktik me- manfaatkan hubungan teman sebaya dalam upaya pe­ngembangan persiapan karir, konsep persamaan fender dalam pilihan dan pengembangan karir.
4) Contoh-contoh keterkaitan antara nilai dan cara-cara ber­tingkah laku dalam kehidupan sosial yang lebih lugs ter­hadap kondisi dan pengembangan karir, praktik me­wujudkan hubungan yang balk antara nilai dan cara ber­tingkah laku pribadi dan sosial terhadap pengembangan karir.
5) Contoh-contoh pegaruh kemampuan, bakat, dan minat terhadap karir, identifikasi pengaruh kemampuan, bakat, dan minat sendiri terhadap pilihan karir. identifikasi arah kecenderungan karir sendiri sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat; identifikasi apresiasi berbagai jenis karir termasuk karir dalam bidang seni tanpa terlalu terikat pada kemampuan, bakat, dan minat sendiri.
6) Keterkaitan pengetahuan dan keterampilan program SMA dengan karir-karir tertentu, praktik peningkatan keterkait­an pengetahuan dan keterampilan program SMA dengan kari-karir tertentu, keterkaitan pengetahuan dan ke­terampilan program SMA dengan arah pengembangan karir yang diinginkan, identifikasi pilihan pengembangan persiapan karir yang diinginkan, identifikasi peranan ke­hidupan masyarakat untuk pengembangan persiapan karir yang diinginkan, praktik peran kehidupan masyarakat untuk pengembangan persiapan karir yang diinginkan.
7) Contoh-contoh kehidupan karir sesuai dengan gambaran tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, cara-cara mewujudkan sikap dasar dalam pengembangan karir untuk kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi serta penerapannya.
8) Contoh-contoh penerapan sistem etika dan nilai dalam pekerjaan dan pengembangan karir.

.
B. Pengembangan Silabus .

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, maka mau tidak mau setiap guru, tidak terkecuali guru pembimbing wajib melakukan perubahan dan pengembang­an silabus sebagai pedoman terlaksananya materi yang akan dibimbingkan kepada siswa. Agar tercapai apa yang diinginkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), ada tiga komponen yang dijalankan yakni: Kompetensi yang akan dicapai, Strategi pem­belajaran untuk mencapai kompetensi, dan Sistem Evaluasi yang digunakan untuk menentukan keberhasilan kompetensi
Penilaian yang dituntut KBK, meliputi/mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif (penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemampuan akademik.), aspek psikomotorik (keterampilan, kecakapan hidup serta kemampuan adaptasi dengan lingkungan masyarakat), dan aspek afektif (tercermin dari perilaku dan
kebiasaan sehari-hari.

1.                  Pengertian Silabus
Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari STANDAR KOMPETENSI dan KOMPETENSI DASAR yang harus dicapai oleh siswa.

2.                  Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai PEDOMAN pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan, kegiatan bimbingan dan pengembangan penilaian.

3.                       Prinsip Pengembangan Silabus
Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus
yaitu:
1. Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid.
2. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dari sisi, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan uruttan penyajiannya.
3. Sistematis (mengikuti prosedur tertentu).
4. Relevansi (keterkaitan, kesesuaian dengan kehidup sehari-hari.
5. Konsistensi (keseluruhan komponen).
6. Kecukupan (cakupan materi memadai untuk mendukung tercapainya standar kompetensi).

4.                       Penulisan Kompetensi Dasar (Rumusan Kompetensi)
Sesuai dengan standar kompetensi yang tercantum dalam  kurikulum 2004, dokumen standar kompetensi bimbingan dan konseling (rumusan kompetensi)

5.                       Penulisan Materi Pokok/Uraian Materi:
  1. Materi Pokok (MP) dikutip dari buku kurikulum sesuai dengan kompetensi dasar (rumusan kompetensi ).
  2. Guru bimbingan dan konseling dapat menjabarkan menjadi uraian materi dengan tetap memperhatikan esensi (tingkat kepentingan) materi dimaksud dengan kompetensi yang harus dicapai siswa (indikator).

6.                       Perumusan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan interaksi antara siswa dengan sumber belajar dalam rangka mencapai kompetensi dasar, standar kompetensi di dalam dan di luar kelas.

Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar seseorang akan diperoleh dari:
1. 10% dari apa yang dbaca,
2. 20% dari apa yang didengar,
3. 30% dari apa yang dilihat,
4. 50% dari apa yang dilihat dan didengar,
5. 70% dari apa yang dikatakan,
6. 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.[1]

Pengalaman belajar harus berisi dengan kata kerja operasio­nal yakni:
Mendifinisikan            Menunjukkan
Menghitung                 Menggambarkan
Membedakan              Mengidentifikasi
Menafsirkan                Menentukan
Menyimpulkan                        Menganalisis
Mendemonstrasikan    Melafalkan
Menceritakan[2]


7.                       Life Skill
Life skill (kecakapan hidup) adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidup­an dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.

Macam-macam Kecakapan
Kesadaran Diri
a. kesadaran diri sebagai hamba Tuhan, makhluk sosial dan makhluk lingkungan,
b. kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.

Kecakapan Berpikir dan Bernalar
a. kecakapan menggali informasi,
b. kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan dengan cerdas,
c. kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif.

Kecakapan Komunikasi
a. kecakapan mendengarkan,
b. kecakapan berbicara,
c. kecakapan membaca,
d. kecakapan menuliskan pendapat/gagasan.

Kecakapan Bekerja Sama
a. kecakapan sebagai teman kerja yang menyenangkan,
b. kecakapan sebagai pimpinan yang berernpati.

Kecakapan Akademik
a. kecakapan mengidentifikasi variabel & hubungan satu dengan lainnya,
b. kecakapan merumuskan hipotesis,
c. kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian

Kecakapan Vokasional
a. kecakapan vokasional dasar,
b. kecakapan vokasional khusus,
Semua macam kecakapan dapat diintegrasikan ke dalam silabus dengan menempatkan pada pengalaman belajar.[3]
.

8.                       Model Silabus Dalam Bimbingan dan Konseling
Karena bimbingan dan konseling bukan mata pelajaran, maka pengembangan silabus merupakan kolaborasi dan modifikasi antara silabus yang terdapat dalam kurikulum 2004 dan pelaksana­an bimbingan dan konseling di sekolah yang mengacu pada Pola 17 dilengkapi dengan Satuan Layanan (Satlan) dan Satuan Pen­dukung (Satkung) serta berbagai format Penilaian. Setiap guru pembimbing dalam melaksanakan tugas melayani siswa perlu membuat materi bahan bimbingan dan konseling secara lengkap dan utuh sebagai bentuk bukti fisik dalam melaksanakan bimbing­an dan konseling di sekolah.

C. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK)

CONTOH : Format RPLBK
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

SubTugasPerkembangan………………………..
(diisi sesuai dengan sub tugas perkembangan yang akan disajikan)

Satuan Pendidikan                  : (diisi dengan jenjang pendidikan dan nama sekolah)
Kelas/semester                                    : (diisi dengan kelas dan semester)
Tahun  Pembelajaran               : (diisi tahun ajaran berlangsung)

A. Bahasan/Topik Permasalahan                     :
B. Bidang Bimbingan                         : (Pola 17)
C. Jenis Layanan                                 : (Pola 17)
D. Fungsi Layanan                              : (Pola 17)
E. Kompetensi yang ingin
    dicapai                                             :(sesuaikan dengan kompetensi  yang akan dicapai)
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian                           : Alternatif
a. klasikal (ceramah, tanya jawab,diskusi)
b. kelompok (bimbingan kelompok)
c.     individual (konsultasi individu)
d.    papan bimbingan
e. diintegrasikan pada mata pelajaran
f.     internet

2. Materi                      : 1. berupa artikel (lampiran Satlan)
  2. pointers

H. Tempat penyelenggaraan               :
I . Alokasi waktu                                :
J. Pihak yang disertakan /Peran                      :
K. Alat dan Perlengkapan                   :
L. Rencana Penilaian                          :
    Rencana Tindak Lanjut
a.
b.
c.

M. Catatan Khusus                             :


 Kepala Sekolah                                              …………, ………….2012
                                                                        Guru Pembimbing

_________________                                      ____________________
Nip.                                                                 NIP.




Contoh : Model RPLBK 1

SATUANLAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Sub Tugas Perkembangan 1
Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

Sekolah           SMA                           :  Negeri Dunia Maya
Kelas/Semester                                    :  X(sepuluh)/ 1 (Ganjil)
TahunPembelajaran                 :  2012 - 2013

A . Bahasan/topik Permasalahan          : Praktik bagi terwujudnya aspek- aspek   social dalam kehidupan beragama.
B. Sub Topik                                       : Pengelolaan santunan
B. Bidang Bimbingan                         : Sosial
C. Jenis Layanan                                 : Informasi dan Orientasi
D. Fungsi Layanan                              : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai      :
1. Siswa mampu mengelola santunan untuk disalurkan kepada yang berhak
2. Siswa mampu menunjukkan kepedulian terhadap musibah yang dialami orang lain.
3. Siswa mempraktikan prinsip-prinsip keadilan.
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian               : Klasikal (ceramah, Tanya jawab, diskusi
2. Materi                                  : 1. Penyusunan kepanitiaan pengelola santunan
                                                     2. Bagaimana cara mencari donator
                                                     3. Menetapkan orang yang berhak menerima
                                                     4. Menetapkan aturan sistim pembagian santunan

G. Tempat penyelenggaraan               : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu                               : 3 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan                                 : Pembina rohani/guru agama
J. Alat dan perlengkapan                    : OHP, LCD, Power Point, papan tulis, spidol, kertas plano.
K. Rencana penilaian                          : Laiseg
                                                            ( observasi dan penilaian proses)
L. Rencana Tindak lanjut                    : Menjadikan siswa terbiasa berperilaku sosial, santun dan berempati dan bersimpati.
M. Catatan Khusus                             :


Kepala Sekolah                                                           ……………………..2012
                                                                        Guru pembimbing



________________                                        _____________________
Nip.                                                                 Nip.


Contoh  model RPLBK 2

PERENCANAAN PROGRAM LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPLBK)


Satuan Pendidikan                              : SMA Akhlaqul Karimah
                                                              SURABAYA
Kelas/ Semester                                               : X / Ganjil (1)
Tahun Pelajaran                                   : 2012 / 2013


A. Tugas Perkembangan                     : Mengenal wawasan dan pengertian Bimbingan dan Konseling
B. Standar Kompetensi                       : Mengetahui & mengerti wawasan bimbingan konseling     
C. Kompetensi Dasar                          : Mengenal wawasan dan pengertian bimbingan konseling
D. Materi Layanan/ Bahasan              : Wawasan dan pengertian bimbingan konseling
E. Bidang Bimbingan                                     : Pribadi, Sosial
F. Jenis Layanan                                 : Informasi/ Orientasi
G. Fungsi Layanan                              : Pemahaman/ Pencegahan
H. Tujuan yang ingin dicapai              : Siswa dapat memahami wawasan dan pengertian bimbingan konseling
I. Uraian Kegiatan                              :
1. Strategi Pelayanan/ Penyajian     : klasikal  (ceramah,  tanya  jawab,  diskusi)  dengan
                         langkah-langkah  sebagi berikut :
                         a. Kegiatan Awal (Pembukaan) 
        • `Membagi kelompok jadi 6
        • Menjelaskan tujuan
        • Menjelaskan manfaat dari   kegiatan/ materi ini
        • Memberikan pertanyaan awal (pre test)
                        b. Kegiatan Inti 
        • Berkumpul dg kelompoknya masing-masing
        • Menjelaskan materi layanan
        • Diskusi
        • Memberikan kesempatan tanya jawab
        • Mencatat hasil
                         c. Kegiatan Akhir (Penutup)
§  Mengajukan pertanyaan akhir (post test)
§  Persentasi
§  Memberikan tugas / LK

2. Materi:                              a.    Mengetahui dan mengerti  wawasan    bimbingan konseling
c.       Struktur Pelayanan Konseling
d.      Pengertian Konseling
e.       Paradigma, visi, dan misi
f.       Bidang, Fungsi, dan Jenis Layanan Konseling f. Prinsip dan Azas Konseling
g.       Kegiatan Pendukung                                           
J. Tempat Penyelenggaraan                 : Ruang Kelas
K. Alokasi Waktu                               : 3 x 40 menit
L.  Pihak yang Disertakan                   : Guru  PKn
      Peran dalam Kegiatan                   : Sumber Informasi
M. Alat dan Perlengkapan                  : Papan tulis, spidol dan buku     sumber (LKS BK)
N.Rencana Penilaian                           :  Laiseg
(Observasi dan Penilaian Proses)
O. Rencana Tindak Lanjut                  : Memantau kegiatan siswa dalam mewujudkan pengertian
   bimbingan konseling
P. Catatan Khusus                              : (Guru Pembimbing/ konselor    mencatat hal-hal khusus
Yang terjadi selama kegiatan pelayanan berlangsung)


                                                                                               
Mengetahui,                                                                                              __________, ……… 20…
    Kepala SMA Akhlaqul Karimah                         Guru BK



    _____________________                          ________________











Latihan
Anda akan berlatih menyusun silabus dan RPLBK secara individu dengan ketentuan sebagai berikut :
1.      Buatlah silabus  dan RPLBK dengan 1 sub tugas perkembangan saja. (Sub tugas pekembangan lihat pada kurikulum 2004)
2.      Sub tugas perkembangan ini adalah untuk satuan pendidikan SMP kelas VII (Tujuh) dan VIII (delapan) Semester ganjil dan genap.
3.      Bagilah secara rata sub tugas perkembangan itu dengan jumlah peserta (mahasiswa) dalam kelas anda.
4.      Hasil tugas silahkan dikumpulkan pada saat perkuliahan selanjutnya.






Daftar Pustaka

Depdiknas, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga kependidikan, Jakarta, 2008
Nurihsan, Ahmad Juntika, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, Bandung; PT Refika Aditama, 2009
------------, Akur Sudianto, Manajemen Bimbingan dan konseling di SMA Kurikulum 2004, Jakarta, Penerbit Grasindo, 2005 
Sukardi, Dewa Ketut,  Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung, penerbit Alfabeta, 2003
Wardati, Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta, Penerbit Prestasi Pustakaraya, 2011


[1] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
[2] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
[3] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates