Pendahuluan
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, maka
mau tidak mau setiap guru, tidak terkecuali guru pembimbing wajib melakukan
perubahan dan pengembangan silabus sebagai pedoman terlaksananya materi yang
akan dibimbingkan kepada siswa. Agar tercapai apa yang diinginkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), ada tiga komponen yang dijalankan yakni: Kompetensi
yang akan dicapai, Strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi, dan Sistem
Evaluasi yang digunakan untuk menentukan keberhasilan kompetensi
Penilaian
yang dituntut KBK, meliputi/mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif
(penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemampuan akademik.), aspek
psikomotorik (keterampilan, kecakapan hidup serta kemampuan adaptasi dengan
lingkungan masyarakat), dan aspek afektif (tercermin dari perilaku dan
kebiasaan
sehari-hari.
Paket 10 ini merupakan
lanjutan dari paket 9 tentang Penyusunan perangkat pembelajaran dalam layanan
bimbingan dan konseling di sekolah yang sudah menyusun program tahunan, program
semester, program bulanan dan program harian. Dan kelanjutan tentang penyusunan
perangkat pembelajaran dalam layanan bimbingan dan konseling yang ke 2 sebagai
lanjutan akan dibahas pada paket 10 tentang kompetensi perkembangan siswa,
Silabus dan rencana pelaksanaaan layanan
BK (RPLBK).
Penyiapan media
pembelajaran dalam perkuliahan ini sangat
penting. Perkuliahan ini memerlukan media pembelajaran berupa LCD dan laptop
sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat mengefektifkan perkuliahan, menyediakan beberapa formal untuk praktik
menyusun menganalisis ctugas perkembangan, silabus BK dan rencana pelaksanaan
layanan BK (RPLBK), serta
kertas plano, spidol dan isolasi sebagai alat menuangkan kreatifitas
hasil penyusunan silabus dan
RPLBK
Penyiapan media pembelajaran
dalam perkuliahan ini sangat penting. Perkuliahan ini memerlukan media
pembelajaran berupa LCD dan laptop sebagai salah satu media pembelajaran yang
dapat mengefektifkan perkuliahan, serta kertas plano, spidol dan solasi sebagai
alat menuangkan kreatifitas hasil perkuliahan dengan membuat peta konsep.
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menganalisis tugas perkembangan dalam
kurikulum serta trampil menyusun silabus dan RPLBK
Indikator
Pada akhir perkuliahan
mahasiswa diharapkan dapat:
1.
Menganalisis
tugas perkembangan dalam Bimbingan dan Konseling
2.
Menyusun
silabus bimbingan dan Konseling di Sekolah
3.
Menyusun
rencana pelaksanaan layanan Bimbingan
dan Konseling di Sekolah
Waktu
3 x 50 menit
Materi Pokok
Penyusunan Perangkat Pembelajaran
1.
Analisis Tugas perkembangan
2. Silabus BK
3. Rencana Pelaksanaan
Layanan BK (RPLBK)
Kegiatan
Perkuliahan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Dosen memberikan orientasi tentang analisis tugas perkembangan pada
bimbingan dan konseling yang terdapat pada kurikulum 2004.
2. Brainstorming tentang pengalaman awal mereka tentang penyusunan perangkat
pembelajaran pada BK.
3. Dosen menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam perkuliahan , dan pentingnya
perkuliahan.
Kegiatan Inti (70 menit)
1.
Mahasiswa dan mahasiswi di pandu untuk mencermati sub tugas
perkembangan yang termaktub pada kurikulum 2004 (bahan bacaan pada lembar
uraian materi)
2. Mahasiswa
dan mahasiswi setelah mencermati diperkenankan untuk menganalisisnya secara
verbal
3. Dosen
membagi mahasiswa menjadi 6 kelompok, dan masing-masing kelompok akan menyusun
:
a.
Pengembangan silabus
b.
Perencanaan pelaksanaa Layanan Bimbingan
konseling (RPLBK)
4. Kelompok
lain memberikan klarifikasi
5.
Penguatan hasil diskusi dari dosen
6.
Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan sesuatu
yang belum paham atau menyampaikan konfirmasi
Kegiatan Penutup (10 menit)
1.
Menyimpulkan hasil perkuliahan
2.
Memberi dorongan psikologis/saran/nasehat
3.
Refleksi hasil perkuliahan oleh mahasiswa
Kegiatan Tindak lanjut (5 menit)
1.
Memberi tugas latihan
2.
Mempersiapkan perkuliahan selanjutnya.
Lembar Kegiatan
Menyusun silabus BK dan Menyusun rencana
pelaksanaan layanan BK
Tujuan
Mahasiswa dapat membuat susunan organisasi BK di Sekolah dengan beberapa
personil yang terlibat dengan tugasnya masing-masing.
Bahan
dan Alat
Kertas plano,
spidol
berwarna, dan isolasi.
Langkah
Kegiatan
1.
Kelas dibagi menjadi 6 kelompok
2.
Masing-masing kelompok menyusun silabus dan RPLBK untuk memilih salah
satu dari sub tugas perkembangan , ketentuan pembagian kelompoknya adalah
sebagai berikut:
a. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas VII Smt ganjil
b. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas VIII Smt ganjil
c. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas IX smt ganjil
d. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas X Smt ganjil
e. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas XI Smt ganjil
f. Kelompok
1 menyusun silabus dan RPLBK untuk kelas XII Smt ganjil
3.
Masing-masing kelompok akan menuliskan
hasilnya pada kerta plano
4.
Hasil penyusunan silabus dan RPLBK akan
dibazarkan untuk dapat dicermati oleh kelompok lainnya
5.
Ketika membazarkan hasil masing-masing
kelompok harus menyediakan 1 lembar kertas plano yang dipergunakan untuk
menulis kekurangan-krekurangan hasil yang telah dibuat olah observer.
6.
Kelompok lain yang akan menjadi observer
akan menuliskan kekurangan –kekurangan dari penyusunan silabus dan RPLBK yang
telah dibuat.
Uraian Materi
PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DALAM LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
- Jabaran Kompetensi Dan Materi Sasaran Pelayanan BK
Didalam kurikulum 2004 pedoman bimbingan dan konseling di sekolah,
kompetensi yang menjadi sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
dijabarkan dari tugas-tugas perkembangan siswa pada jenjang sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan memperhatikan bidang
bimbingan yang sesuai.
Kompetensi yang menjadi
sasaran bimbingan dan konseling, yang pada dasarnya berorientasi pada tugas
perkembangan dapat diuraikan ke dalam
kompetensi-kompetensi yang secara khusus berkenaan dengan tugas perkembangan
itu sendiri, kompetensi yang berkenaan
dengan kemampuan umum yang harus dimiliki oleh semua siswa, kompetensi
berkenaan dengan bakat dan minat dan kompetensi yang berkenaan dengan pilihan
karir.
a.
Tugas Perkembangan siswa
Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2004. berbasis kompetensi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Menekankan pada
ketercapaian kompetensi siswa yang balk secara individual dan klasikal.
2)
Berorientasi pada
hasil belajar dan keberagaman.
3)
Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4)
Sumber belajar bukan
hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5)
Penilaian menekankan
pada proses dari hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
kompetensi.
Dalam pengembangan kurikulum SMA 2004 berbasis kompetensi hendaknya
mempertimbangkan prinsip pengembangan keterampilan hidup. Dalam pengembangan
kurikulum perlu -memasukkan unsur keterampilan hidup agar peserta didik
memiliki keterampilan, sikap, dan perilaku adaptif, kooperaif dan kompetitif
dalam menghadapi tantangan dn tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektif.
Untuk mencapai kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan,
peserta didik tidak cukup hanya diberikan pengalaman bidang studi saja, tetapi
diperlukan bimbingan dan konseling Posisi bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan kurikulum 2004 sangat strategic. Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan
dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut kotercapaian kompetensi
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Keempat bidang kompetensi tersebut
terangkum dalam tugas-tugas porkembangan yang harus dicapai oleh peserta didik
SMA.
b.
Tugas-tugas
perkembangan pada peserta didik tingkat menengah adalah sebagai berikut:
·
Mencapai kematangan
dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·
Mencapai kematangan
dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai prig atau
wanita.
·
Mencapai kematangan
pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
·
Mengembangkan
penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan
karir dan melanjutkan lwndiclikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan
masyarakat yang lebih luas.
·
Mencapai kematangan
dalam pemilihan karir
·
Mencapai kematangan
gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial,
intelektual dan ekonomi.
·
Mencapai kematangan
gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
·
Mengembangkan
kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni.
·
Mencapai kematangan
dalam sistem etika nilai.
c.
Tugas-tugas
perkembangan pada peserta didik tingkat dasar adalah sebagai berikut:
·
Menanamkan dan
mengembangkan kebiasaan serta sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhari
Yang Maha Esa.
·
Mengembangkan
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·
engembangkan
konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari. Selajar bergaul dan
bekerja dengan kelompok sebaya.
·
Belajar menjadi
pribadi yang mandiri.
·
Mempelajari
keterampiian fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun
kehidupan.
·
Mengembangkan kata
hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku. Pembina hidup sehat,
untuk diri sendiri dan lingkungan serta keindahan.
·
Belajar.-rnemahami
diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya serta menjalankan
peran -tanpa membedakan jenis kelamin.
·
Meagembangkan sikap
sosial terhadap kelompok, lembaga sosial, serta rasa cinta pada tanah air,
bangsa dan negara.
·
Megembangkan pemahaman
dan sikap awal untuk perencanaan masa depan.
b. Isi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Isi
layanan bimbingan pribadi social berbasis Kompetensi, yaitu :
1)
Macam-macam kaidah
ajaran agama
2)
Pokok-pokok ajaran
agama yang dianutnya
3)
Praktik menjalankan
ajaran agamanya
4)
Contoh-contoh hubungan
menurut ajaran agama
5)
Praktik hubungan
berdasarkan ajaran agamanya
6)
Fakta perubahan fisik
dan psikhis remaja
7)
Contoh-contoh sikap
penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikhis
8)
Konsep pola hidup
sehat
9)
Contoh-contoh pola hidup sehat
10) Cara-cara upaya mengembangkan kondisi hidup sehat
11) Praktik cara-cara mengupayakan pengembangan kondisi hidup seahat
12) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik dan psikhis terhadap hubungan
social
13) Mengembangkan pengaruh positif dan menghindari pengaruh negative
perubahan fisik dan psikhis terhadap hubungan social.
14) Konsep empati, contoh-contoh
empati terhadap orang yang sedang mengalami perubahan fisik dan psikis, praktik
bersikap empati terhadap orang yang sedang mengalami perubahan.
15) Contoh-contoh peran pribadi dalani kelompok sebaya sebagai pria atau
wanita, contoh-contoh penerimaan peran pribadi sebagai pria atau wanita dalam
kelompok sebaya tanpa membedakan teman pria atau wanita pada posisi tertentu,
praktik menjalankan peran dalam kelompok sebaya tanpa membedakan peran pria
atau wanita pada posisi tertentu.
16) Contoh-contoh pada hubungan sosial dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita, contoh-contoh pola hubungan sosial dengan
teman sebaya tanpa membedakan peran pria atau wanita pada posisi tertentu,
praktik menjalankan pola hubungan sosial dengan teman sebaya tanpa membedakan
peran pria atau waita pada posisi tertentu.
17) Contoh-contoh nilai dan cara berperilaku sosial dalam kehidupan di
luar kelompok sebaya, praktik menerapkan nilai dan cara berperilaku dalam
kehidupan sosial yang lebih tua
18) Contoh-contoh nilai dan cara berperilaku sosial dalam kehidupan di
luar kelompok sebaya, praktik menerapkan nilai clan cara berperilaku sosial
dalam kehidupan di luar kelompok sebaya.
19) Konsep kemampuan, bakat, minat karir, dan apresiasi seni,
identifikasi kemampuan, bakat, dan minat diri sendiri, identifikasi
kecenderungan arah karir sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat,
identifikasi arah apresiasi seni (seni rupa, seni lukis, seni sastra, seni
suara, dan lain-lain) tanpa terlalu terikat pada kemampuan, bakat, dan minat
sendiri.
20) Contoh-contoh aspek sosial berkaitan dengan bakat dan minat,
contoh-contoh aspek sosial berkaitan dengan pengembangan karir, contoh-contoh
aspek sosial berkaitan dengan apresiasi seni.
21) Motivasi dan semangat untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
yang menjadi program sekolah, motivasi dan semangat untuk pelajaran pada
tingkat yang lebih tinggi, motivasi dan semangat untuk mempersiapkan arah karir
yang cocok bagi dirinya, motivasi dan semangat untuk berperan aktif dalam
kehidupan masyarakat.
22) Contoh-contoh aspek sosial berbagai materi yang dipelajari di SMA,
mewujudkan pengembangan penguasaan aspek sosial berbagai materi yang
dipelajari di SMA, contoh-contoh aspek sosial dari upaya melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi, mewujudkan pengembangan pemanfaat spek-aspek sosial untuk
23) Konsep dan contoh kehidupan mandiri secara emosional, sosial clan
ekonomi, contoh-contoh tentang sikap yang seharusnya diambil dalam kehidupan
mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, motivasi untuk melaksanalkan
sikap clasar dalam kehidupan secara ernosional, sosial, dan ekonomi.
24) Contoh-contoh aspek sosial dari gambaran kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi, care, -cara bersikap dalam hubungan sosial
berkenaan dengan kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi,
praktik cara bersikap dalam hubungan sosial berkondAll dengan kehidupan mandiri
secara emosional, social dan ekonomi
25) Konsep dan contoh-contoh
sistem etika clan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masysarakat,
dan warga negara, cara-cara mewujudkan aspek sosial dalam sistem etika dan
nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga
negara, serta penerapannya.
2. Isi
Layanan Bimbingan Belaiar Berbasis Kompetensi, yaitu:
1) Contoh-contoh kegiatan belajar menurut ajaran agama, praktik
kegiatan belajar menurut ajaran agama
2) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik clan psikis terhadap
kegiatan belajar, cara-cara mengatasi kesulitan akibat perubahan fisik dan
psikis dalam kegiatan belajar, praktik cara-cara mengatasi kesulitan belajar
yang terjadi akibat perubahan fisik dan psikis dalam kegiatan belajar.
3) Contoh-contoh pengaruh hubungan teman sebaya terhadap kegiatan
belajar, balk pengaruh positif maupun pengaruh negatif, cara-cara dan praktik
pengembangan pengaruh positif hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar,
cara-cara dan praktik menghindari dan mengatasi pengaruh negatif hubungan teman
sebaya terhadap kegiatan belajar.
4) Contoh-contoh pengaruh nilai clan cara berperilaku pribadi clan
sosial dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar, praktik
mengembangkan pengaruh yang positif clan menghindari yang negatif perilaku
pribadi clan sosial dalam kehidupan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar
5) Contoh-contoh pengaruh positif kemampuan, bakat, dan minat
sendiri terhadap kegiatan belajar, cara-cara dan penerapan pengembangan
pengaruh positif kemampuan, bakat, clan minat sendiri terhadap kegiatan
belajar, contohcontoh pengaruh positif kecenderungan karir terhadap kegiatan
belajar, cara-cara dan penerapan pengembangan pengaruh positif kecenderungan
karir terhadap kegiatan belajar, contoh-contoh pengaruh positif apresiasi seni
terhadap kegiatan belajar, cara-cara clan penerapan apresiasi terhadap kegiatan
belajar.
6) Motivasi, sikap, kebiasaan clan keterampilan belajar di dalam
clan di luar kelas, membaca cepat clan tepat, menyiapkan tugas, karya tugas,
karya tulis, ulangan/ujian, belajar mandiri clan kelompok, menggunakan alai
bantu dan sumber belajar (termasuk buku, kamus, ensiklopedi, jurnal, komputer
untuk semua mata pelajaran), sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar secara
optimal untuk menguasai program di SMA; praktik pengembangan sikap, kebiasaan,
dan keterampilan belajar secara optimal; sikap, kebiasaan clan keterampilan
belajar secara optimal untuk menguasai program di SMA, praktik pengembangan
sikap, kebiasaan, clan keterampilan belajar secara optimal; sikap, kebiasaan
clan keterampilan belajar secara optimal untuk menguasai bekal bagi program
pelajaran lebih lanjut; praktik pengembangan sikap, kebiasaan, clan
keterampilan belajar secara optimal untuk menguasai bekal program pelajaran
lebih lanjut.
7) Contoh-contoh pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, clan ekonomi dalam kegiatan belajar; cara-cara
mewujudkan pengaruh positif dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, clan ekonomi dalam kegiatan belajar serta penerapannya.
8) Contoh-contoh pengaruh sistem etika dan nilai bagi pedoman hidup
sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara dalam kegiatan belajar;
cara-cara mewujudkan pengaruh sistem etika clan nilai bagi pedoman hidup
sebagai pribadi, anggota masyarakat, clan warga negara dalam kegiatan belajar
serta penerapannya.
3. Isl
Layanan Bimbingan Karir Berbasis Kompetensi, ;aftu:
1) Contoh-contoh pengembangan karir menurut ajaran agarna, praktik
kegiatan bekerja yang mengarah peng6mbanUmi karir menurut ajaran agama.
2) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik dan psikis terhadap
pengembangan persiapan karir, cara-cara mengembangkan kondisi fisik dan psikis
yang sehat untuk pengembangan karir, praktik cara-cara mengembangkan kondisi
fisik dan psikis yang sehat untuk pengembangan karir.
3) Contoh-contoh kemanfaatan hubungan teman sebaya dalam upaya
pengembangan persiapan karir, praktik me- manfaatkan hubungan teman sebaya
dalam upaya pengembangan persiapan karir, konsep persamaan fender dalam
pilihan dan pengembangan karir.
4) Contoh-contoh keterkaitan antara nilai dan cara-cara bertingkah
laku dalam kehidupan sosial yang lebih lugs terhadap kondisi dan pengembangan
karir, praktik mewujudkan hubungan yang balk antara nilai dan cara bertingkah
laku pribadi dan sosial terhadap pengembangan karir.
5) Contoh-contoh pegaruh kemampuan, bakat, dan minat terhadap karir,
identifikasi pengaruh kemampuan, bakat, dan minat sendiri terhadap pilihan
karir. identifikasi arah kecenderungan karir sendiri sesuai dengan kemampuan,
bakat, dan minat; identifikasi apresiasi berbagai jenis karir termasuk karir
dalam bidang seni tanpa terlalu terikat pada kemampuan, bakat, dan minat
sendiri.
6) Keterkaitan pengetahuan dan keterampilan program SMA dengan
karir-karir tertentu, praktik peningkatan keterkaitan pengetahuan dan
keterampilan program SMA dengan kari-karir tertentu, keterkaitan pengetahuan
dan keterampilan program SMA dengan arah pengembangan karir yang diinginkan,
identifikasi pilihan pengembangan persiapan karir yang diinginkan, identifikasi
peranan kehidupan masyarakat untuk pengembangan persiapan karir yang
diinginkan, praktik peran kehidupan masyarakat untuk pengembangan persiapan
karir yang diinginkan.
7) Contoh-contoh kehidupan karir sesuai dengan gambaran tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, cara-cara mewujudkan
sikap dasar dalam pengembangan karir untuk kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, dan ekonomi serta penerapannya.
8) Contoh-contoh penerapan sistem etika dan nilai dalam pekerjaan
dan pengembangan karir.
.
B. Pengembangan Silabus .
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, maka
mau tidak mau setiap guru, tidak terkecuali guru pembimbing wajib melakukan
perubahan dan pengembangan silabus sebagai pedoman terlaksananya materi yang
akan dibimbingkan kepada siswa. Agar tercapai apa yang diinginkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), ada tiga komponen yang dijalankan yakni: Kompetensi
yang akan dicapai, Strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi, dan Sistem
Evaluasi yang digunakan untuk menentukan keberhasilan kompetensi
Penilaian
yang dituntut KBK, meliputi/mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif
(penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemampuan akademik.), aspek
psikomotorik (keterampilan, kecakapan hidup serta kemampuan adaptasi dengan
lingkungan masyarakat), dan aspek afektif (tercermin dari perilaku dan
kebiasaan
sehari-hari.
1.
Pengertian Silabus
Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari STANDAR KOMPETENSI
dan KOMPETENSI DASAR yang harus dicapai oleh siswa.
2.
Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai PEDOMAN pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan, kegiatan bimbingan dan
pengembangan penilaian.
3.
Prinsip Pengembangan Silabus
Beberapa
prinsip yang mendasari pengembangan silabus
yaitu:
1. Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid.
2. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dari sisi,
cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan uruttan penyajiannya.
3. Sistematis (mengikuti prosedur tertentu).
4. Relevansi (keterkaitan, kesesuaian dengan kehidup sehari-hari.
5. Konsistensi (keseluruhan komponen).
6. Kecukupan (cakupan materi memadai untuk mendukung tercapainya
standar kompetensi).
4.
Penulisan Kompetensi Dasar (Rumusan Kompetensi)
Sesuai dengan standar kompetensi yang tercantum dalam kurikulum 2004, dokumen standar kompetensi
bimbingan dan konseling (rumusan kompetensi)
5.
Penulisan Materi Pokok/Uraian Materi:
- Materi Pokok (MP) dikutip dari buku kurikulum sesuai dengan kompetensi dasar (rumusan kompetensi ).
- Guru bimbingan dan konseling dapat menjabarkan menjadi uraian materi dengan tetap memperhatikan esensi (tingkat kepentingan) materi dimaksud dengan kompetensi yang harus dicapai siswa (indikator).
6.
Perumusan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan interaksi antara siswa dengan sumber
belajar dalam rangka mencapai kompetensi dasar, standar kompetensi di dalam dan
di luar kelas.
Pengalaman
Belajar
Pengalaman
belajar seseorang akan diperoleh dari:
1. 10% dari
apa yang dbaca,
2. 20% dari
apa yang didengar,
3. 30% dari
apa yang dilihat,
4. 50% dari
apa yang dilihat dan didengar,
5. 70% dari
apa yang dikatakan,
6. 90% dari
apa yang dikatakan dan dilakukan.[1]
Pengalaman
belajar harus berisi dengan kata kerja operasional yakni:
Mendifinisikan Menunjukkan
Menghitung Menggambarkan
Membedakan Mengidentifikasi
Menafsirkan Menentukan
Menyimpulkan Menganalisis
Mendemonstrasikan Melafalkan
Menceritakan[2]
7.
Life Skill
Life skill
(kecakapan hidup) adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga mampu mengatasinya.
Macam-macam
Kecakapan
Kesadaran
Diri
a.
kesadaran diri sebagai hamba Tuhan, makhluk sosial dan makhluk lingkungan,
b. kesadaran
akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.
Kecakapan
Berpikir dan Bernalar
a.
kecakapan menggali informasi,
b.
kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan dengan cerdas,
c.
kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif.
Kecakapan
Komunikasi
a.
kecakapan mendengarkan,
b.
kecakapan berbicara,
c.
kecakapan membaca,
d.
kecakapan menuliskan pendapat/gagasan.
Kecakapan
Bekerja Sama
a.
kecakapan sebagai teman kerja yang menyenangkan,
b.
kecakapan sebagai pimpinan yang berernpati.
Kecakapan
Akademik
a.
kecakapan mengidentifikasi variabel & hubungan satu dengan lainnya,
b.
kecakapan merumuskan hipotesis,
c.
kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian
Kecakapan
Vokasional
a. kecakapan
vokasional dasar,
b.
kecakapan vokasional khusus,
Semua macam
kecakapan dapat diintegrasikan ke dalam silabus dengan menempatkan pada
pengalaman belajar.[3]
.
8.
Model Silabus Dalam Bimbingan dan Konseling
Karena
bimbingan dan konseling bukan mata pelajaran, maka pengembangan silabus
merupakan kolaborasi dan modifikasi antara silabus yang terdapat dalam
kurikulum 2004 dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang mengacu
pada Pola 17 dilengkapi dengan Satuan Layanan (Satlan) dan Satuan Pendukung
(Satkung) serta berbagai format Penilaian. Setiap guru pembimbing dalam
melaksanakan tugas melayani siswa perlu membuat materi bahan bimbingan dan
konseling secara lengkap dan utuh sebagai bentuk bukti fisik dalam melaksanakan
bimbingan dan konseling di sekolah.
C. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK)
CONTOH :
Format RPLBK
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SubTugasPerkembangan………………………..
(diisi
sesuai dengan sub tugas perkembangan yang akan disajikan)
Satuan Pendidikan :
(diisi dengan jenjang pendidikan dan nama sekolah)
Kelas/semester :
(diisi dengan kelas dan semester)
Tahun Pembelajaran :
(diisi tahun ajaran berlangsung)
A.
Bahasan/Topik Permasalahan :
B. Bidang
Bimbingan : (Pola
17)
C. Jenis
Layanan :
(Pola 17)
D. Fungsi
Layanan :
(Pola 17)
E.
Kompetensi yang ingin
dicapai :(sesuaikan
dengan kompetensi yang akan dicapai)
F. Uraian
Kegiatan
1. Strategi
Penyajian : Alternatif
a. klasikal (ceramah, tanya jawab,diskusi)
b. kelompok (bimbingan kelompok)
c. individual (konsultasi
individu)
d. papan bimbingan
e. diintegrasikan pada mata pelajaran
f. internet
2. Materi : 1. berupa artikel
(lampiran Satlan)
2. pointers
H. Tempat
penyelenggaraan :
I . Alokasi
waktu :
J. Pihak
yang disertakan /Peran :
K. Alat dan
Perlengkapan :
L. Rencana
Penilaian :
Rencana Tindak Lanjut
a.
b.
c.
M. Catatan
Khusus :
Kepala Sekolah …………,
………….2012
Guru
Pembimbing
_________________ ____________________
Nip. NIP.
Contoh : Model RPLBK 1
SATUANLAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING
Sub Tugas
Perkembangan 1
Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
Sekolah SMA :
Negeri Dunia Maya
Kelas/Semester : X(sepuluh)/ 1 (Ganjil)
TahunPembelajaran : 2012 - 2013
A . Bahasan/topik Permasalahan : Praktik bagi terwujudnya aspek- aspek
social dalam kehidupan beragama.
B. Sub Topik : Pengelolaan santunan
B. Bidang
Bimbingan : Sosial
C. Jenis
Layanan :
Informasi dan Orientasi
D. Fungsi
Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
1. Siswa mampu mengelola santunan untuk
disalurkan kepada yang berhak
2. Siswa mampu menunjukkan kepedulian terhadap musibah yang dialami
orang lain.
3. Siswa mempraktikan prinsip-prinsip keadilan.
F. Uraian
Kegiatan
1. Strategi Penyajian :
Klasikal (ceramah, Tanya jawab, diskusi
2. Materi :
1. Penyusunan kepanitiaan pengelola santunan
2. Bagaimana cara mencari donator
3. Menetapkan orang yang berhak menerima
4. Menetapkan aturan sistim pembagian
santunan
G. Tempat
penyelenggaraan : Ruang
kelas
H. Alokasi
Waktu : 3 x
45 menit
I. Pihak
yang disertakan :
Pembina rohani/guru agama
J. Alat dan perlengkapan :
OHP, LCD, Power Point, papan tulis, spidol, kertas plano.
K. Rencana penilaian :
Laiseg
(
observasi dan penilaian proses)
L. Rencana Tindak lanjut :
Menjadikan siswa terbiasa berperilaku sosial, santun dan berempati dan
bersimpati.
M. Catatan Khusus :
Kepala
Sekolah ……………………..2012
Guru
pembimbing
________________ _____________________
Nip. Nip.
Contoh model RPLBK 2
PERENCANAAN
PROGRAM LAYANAN
BIMBINGAN
DAN KONSELING (RPLBK)
Satuan Pendidikan : SMA Akhlaqul
Karimah
SURABAYA
Kelas/ Semester :
X / Ganjil (1)
Tahun Pelajaran : 2012 / 2013
A. Tugas Perkembangan : Mengenal wawasan dan
pengertian Bimbingan dan Konseling
B. Standar Kompetensi : Mengetahui &
mengerti wawasan bimbingan konseling
C. Kompetensi Dasar : Mengenal wawasan dan
pengertian bimbingan konseling
D. Materi Layanan/ Bahasan : Wawasan dan pengertian bimbingan
konseling
E.
Bidang Bimbingan :
Pribadi, Sosial
F.
Jenis Layanan :
Informasi/ Orientasi
G.
Fungsi Layanan :
Pemahaman/ Pencegahan
H. Tujuan yang ingin dicapai : Siswa dapat memahami wawasan dan
pengertian bimbingan konseling
I.
Uraian Kegiatan :
1. Strategi Pelayanan/ Penyajian : klasikal
(ceramah, tanya jawab,
diskusi) dengan
langkah-langkah sebagi berikut :
a. Kegiatan Awal (Pembukaan)
- `Membagi kelompok jadi 6
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan manfaat dari kegiatan/ materi ini
- Memberikan pertanyaan awal (pre test)
b. Kegiatan Inti
- Berkumpul dg kelompoknya masing-masing
- Menjelaskan materi layanan
- Diskusi
- Memberikan kesempatan tanya jawab
- Mencatat hasil
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
§
Mengajukan pertanyaan akhir (post test)
§
Persentasi
§
Memberikan tugas / LK
2. Materi: a. Mengetahui dan mengerti wawasan bimbingan konseling
c.
Struktur Pelayanan Konseling
d.
Pengertian Konseling
e.
Paradigma, visi, dan misi
f.
Bidang, Fungsi, dan Jenis Layanan Konseling f. Prinsip dan
Azas Konseling
g.
Kegiatan Pendukung
J.
Tempat Penyelenggaraan :
Ruang Kelas
K.
Alokasi Waktu :
3 x 40 menit
L. Pihak yang Disertakan : Guru PKn
Peran
dalam Kegiatan : Sumber
Informasi
M. Alat dan Perlengkapan : Papan tulis, spidol dan buku
sumber (LKS BK)
N.Rencana
Penilaian : Laiseg
(Observasi dan Penilaian Proses)
O. Rencana Tindak Lanjut : Memantau kegiatan siswa dalam
mewujudkan pengertian
bimbingan konseling
P. Catatan Khusus : (Guru
Pembimbing/ konselor mencatat hal-hal
khusus
Yang terjadi selama kegiatan pelayanan
berlangsung)
Mengetahui,
__________, ……… 20…
Kepala SMA Akhlaqul Karimah Guru BK
_____________________ ________________
Latihan
Anda akan berlatih menyusun silabus dan RPLBK
secara individu dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Buatlah silabus dan RPLBK dengan 1 sub tugas perkembangan
saja. (Sub tugas pekembangan lihat pada kurikulum 2004)
2.
Sub tugas perkembangan ini adalah untuk satuan
pendidikan SMP kelas VII (Tujuh) dan VIII (delapan) Semester ganjil dan genap.
3.
Bagilah secara rata sub tugas perkembangan
itu dengan jumlah peserta (mahasiswa) dalam kelas anda.
4.
Hasil tugas silahkan dikumpulkan pada saat
perkuliahan selanjutnya.
Daftar
Pustaka
Depdiknas,
Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
kependidikan, Jakarta, 2008
Nurihsan,
Ahmad Juntika, Bimbingan dan Konseling
dalam Berbagai Latar Kehidupan, Bandung; PT Refika Aditama, 2009
------------,
Akur Sudianto, Manajemen Bimbingan dan
konseling di SMA Kurikulum 2004, Jakarta, Penerbit Grasindo, 2005
Sukardi,
Dewa Ketut, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung, penerbit
Alfabeta, 2003
Wardati,
Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan
Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta, Penerbit Prestasi Pustakaraya, 2011
[1] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah,
Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
[2] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah,
Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
[3] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah,
Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
0 komentar:
Posting Komentar