Pendahuluan
Program bimbingan ialah suatu rangkaian kegiatan
bimbingan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu
tertentu. Kegiatan bimbingan ini terfokuskan pada pelayanan yang diberikan
kepada para siswa dan kepada rekan tenaga pendidikserta kepada orang tua siswa,
dan evaluasi program bimbingan yang semuanya disebut kegiatan profesional
eksternal sesuai dengan jumlah komponen dalam
suatu program bimbingan.
Dalam mengadministrasikan suatu program bimbingan tidak
cukup merencanakan dan melaksanakan sejumlah kegiatan saja. Dalam hal ini
terdapat kesamaan dengan perencanan dan pelaksanaan suatu program pengajaran,
yang menentukan lebih dahulu tujuan umum dan tujuan khusus yang akan di capai,
kemudian direncanakan dan dilaksanakan serangkaian kegiatan.
Perkuliahan pada paket ini difokuskan pada admisistrasi
proses bimbingan dan konseling serta layanan pendukung bimbingan dan
konseling di sekolah.
Kajian dalam paket ini mahasiswa akan mengkaji
administrasi kegiatan layanan pendukung bimbingan dan konseling. Sebelum perkuliahan berlangsung,
dosen menampilkan slide tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan administrasi kegiatan pendukung
layanan bimbingan dan konseling. Mahasiswa juga diberi tugas untuk
membaca uraian materi dan mendiskusikannya dengan panduan lembar kegiatan.
Dengan dikuasainya dasar-dasar dari Paket 8 ini diharapkan dapat menjadi modal
bagi mahasiswa untuk mempelajari paket selanjutnya.
Penyiapan media pembelajaran dalam perkuliahan ini sangat
penting. Perkuliahan ini memerlukan media pembelajaran berupa LCD dan laptop
sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat mengefektifkan perkuliahan,
serta kertas plano, spidol dan solasi sebagai alat menuangkan kreatifitas hasil
perkuliahan.
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mendeskripsikan konsep administrasi kegiatan pendeukung
bimbingan
dan konseling.
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang administrasi
kegiatan pendukung di sekolah yang meliputi : angket tertulis, wawancara
informasi, otobiografi, anecdotal recort, skala penilaian, sosiometri,
kunjungan rumah, kartu pribadi, studi kasus bimbingan dan konseling.
2. Mengidentifikasi tentang administrasi kegiatan pendukung
di sekolah yang meliputi : angket tertulis, wawancara informasi, otobiografi,
anecdotal recort, skala penilaian, sosiometri, kunjungan rumah, kartu pribadi,
studi kasus bimbingan dan konseling.
3. Menganalisis tentang administrasi kegiatan pendukung
di sekolah yang meliputi : angket tertulis, wawancara informasi, otobiografi,
anecdotal recort, skala penilaian, sosiometri, kunjungan rumah, kartu pribadi,
studi kasus bimbingan dan konseling.
Waktu
3 x 50 menit
Materi Pokok
Administrasi
kegiatan layanan pendukung bimbingan dan
konseling
Yang
meliputi :
1. angket
tertulis,
2. wawancara
informasi,
3. otobiografi,
4. anecdotal
recort,
5. skala
penilaian,
6. sosiometri,
7. kunjungan
rumah,
8. kartu
pribadi,
9. studi
kasus bimbingan dan konseling.
Kegiatan
Perkuliahan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Menjelaskan
tentang
administrasi kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling.
2. Penjelasan
pentingnya mempelajari paket 8 ini
Kegiatan Inti (70 menit)
1.
Membagi mahasiswa dalam 3 kelompok untuk diskusi
2.
Presentasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok
3.
Selesai presentasi setiap kelompok, kelompok lain
memberikan klarifikasi
4.
Penguatan hasil diskusi dari dosen
5.
Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
menanyanyakan sesuatu yang belum paham atau menyampaikan konfirmasi
Kegiatan Penutup (10 menit)
1.
Menyimpulkan hasil perkuliahan
2.
Memberi dorongan psikologis/saran/nasehat
3.
Refleksi hasil perkuliahan oleh mahasiswa
Kegiatan Tindak lanjut (5 menit)
1.
Memberi tugas latihan
2.
Mempersiapkan perkuliahan selanjutnya.
Lembar Kegiatan
Merangkum materi perkuliahan paket 8 dan memberi beberapa
pertanyaan tentang administrasi
kegiatan layanan bimbingan dan
konseling.
Tujuan
Mahasiswa dapat merangkum
materi dan menjawab beberapa pertanyaan tentang administrasi kegiatan
layanan bimbingan dan konseling.
Bahan dan Alat
Kertas plano, spidol berwarna, dan solasi.
Langkah Kegiatan
1.
Pilihlah seorang pemandu kerja kelompok dan penulis
konsep hasil kerja!
2.
Diskusikan materi yang telah ditentukan dengan anggota
kelompok!
3.
Tuliskan hasil diskusi dalam bentuk Peta Konsep
sebagaimana dalam contoh gambar di atas!
4.
Tempelkan hasil kerja kelompok di papan tulis/dinding
kelas!
5.
Pilihlah satu anggota kelompok untuk presentasi!
6.
Presentasikan hasil kerja kelompok secara bergiliran,
dengan waktu masing-masing +5 menit!
7.
Berikan tanggapan/klarifikasi dari presentasi kelompok
lain!
Uraian Materi
Administrasi Kegiatan Layanan Pendukung
Bimbingan dan
Konseling
1. Angket Tertulis
Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa secara tertulis. Dengan mengisi angket ini siswa memberikan
keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti
tentang keterangan keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan sekolah,
pengalaman belajar disekolah dan dirumah, pergaulan sosial, rencana pendidikan
lanjutan, kegiatan diluar sekolah, hobi dan kesulitan yang mungkin dihadapi.
Berikut ini disajikan contoh naskah angket:
A. Identitas Siswa
1.
Nama lengkap :.............................................
2.
Nama panggilan :……………………………..
3.
Kelas :.............................................
4.
Agama :.............................................
5.
Tempat dan tanggal
lahir :.......................................
6.
Kewarganegaraan :
a. WNI pribumi
b. WNI keturunan
c. WNA
7.
Alamat :..................................................
………….......................
8.
No. Telepon : ……………….........................
Ini
berarti bahwa siswa yang bersangkutan tinggal di:
a.
Rumah orang tua sendiri
b.
Asrama
c.
Rumah orang tua angkat
d.
Pondokan/tempat kos
e.
Rumah saudara/famili
f.
Rumah atau kamar sewah
(bagi mereka yang berasal dari luar
kota /daerah)
9.
Sekolah asal :..................................................
Alamat
sekolah :..................................................
Propinsi :...................................................
Status/jenjang
akreditasi : negeri/disamakan/diakui
/terdaftar
(coret yang
tidak perlu)
10.
Keadaan kesehatan
a.
Apakah saat ini anda merasa lemah badan, sering merasa
pusing, sering sakit perut, dan sebagainya?
a)
Ya b)
tidak
b.
Apakah anda pernah
menderita sakit keras?
a)
Ya; menderita sakit.............. pada tahun.......
b)
tidak
c.
apakah anda pernah mengalami kecelakaan?
a)
Ya;
kecelakaan.............. pada tahun.......
b)
tidak
x) untuk
tempat lahir sebutkan nama kota kabupaten/kotamadya
B. Data Keluarga
Dan Tempat Tinggal
Uraian
|
Ayah kandung
|
Ibu kandung
|
wali
|
a.nama
b. alamat/ telepon rumah
c. kewarganegaraan
d. umur
e. pendidikan terakhir
f. agama
g. pekerjaaan
h. alamat/telepon tempat bekerja
|
|
|
|
1.
saya adalah anak ke.........dari.............orang
bersaudara yang terdiri atas...........orang lelaki
dan.............perempuan(tidak perlu diperhitungkan mereka yang sudah
meninggal).
Kedudukan
saya sebagai anak kandung /angkat/ tiri(coret yang tidak perlu).
Dari
jumlah anak tersebut yang masih menjadi tanggungan orang tua saya
adalah............ orang.
2.
Saudara kandung yang bersekolah diluar negeri
sebanyak............. orang, yaitu di...........
3.
a. apakah ayah
kandung anda masih hidup?
a)
Ya b)
tidak
(bila sudah meninggal, apakah ada
ayah tiri?)
a)
Ya b)
tidak
b. apakah ibu kandung anda masih
hidup?
a)
Ya b) tidak
(bila sudah meninggal, apakah ada
ibu tiri?)
a)
Ya b) tidak
4.
Selain ayah, ibu
dan anak-anak, apakah ada orang lain yang turut tinggal dirumah orang tua anda?
a.
Ya: yaitu:
a)
Nenek/kakek d)
saudara lain
b) Bibi/
paman e) pembantu rumah
c)
Keluarga kakek f) siswa
/ mahasiswa pemondok
Dari yang
diligkari di atas, ..............orang menjadi tanggungan orang tua saya.
b.
tidak
5.
fasilitas apa yang tersedia ditempat tinggal anda selama
anda belajar di SMA ini? (boleh
melingkari lebih dari satu jawaban)
a.
listrik / lampu pompa/ lampu minyak i. . Ruang tamu
b.
air dari PAM j.
Meja belajar
c.
sumur k.
Jam dinding
d.
koran/majalah/ bacaan ringan l. Kamar belajar bersama
e.
pesawat TV m.
Meja belajar sendiri
f.
video cassete recorder n.
kalender
g.
tape recorder o.
Kendaraan roda dua/ roda
h.
Pesawat radio empat
6.
a. Apakah ayah anda sering bepergian dalam jangka waktu
yang agak lama?
a). Ya b) Tidak
b. Apakah ibu anda sering bepergian
dalam jangka waktu yang agak lama?
a). Ya b) Tidak
c.
Bagaimana perasaan anda tinggal bersama keluarga di rumah
a) senang/ tentram,
sebab.......................
b) kurang senang/ tentram,
sebab.......................
7.
a. Siapakah yang menjadi kepala rumah tangga dalam
keluarga anda?
a)
Ayah
b)
Ibu
c)
...............
b. apakah dalam keluarga anda yang
kini sedang sakit keras/ lama menderita sakit dan tak ada harapan untuk sembuh?
a) Ya
b) Tidak
c. apakah ada hal-hal lain yang
menyangkut suasana rumah yang perlu anda beritahukan di sini?
a) Ya yaitu.................
b)
Tidak
C. RIWAYAT SEKOLAH
1.
Uraian
|
Taman
kanak-kanak
|
Sekolah Dasar
|
Sekolah Menengah Pertama
|
a.
Masuk Tahun
b.
Tamat tahun
c.
Tempat sekolah
|
..................................
..................................
..................................
|
..................................
..................................
..................................
|
............................
............................
............................
|
2.
pernakah Anda tidak naik kelas?
a.
Ya;...... kali, yakni ketika saya duduk di kelas ........ tahun..........
b. Tidak
3.
pernakah Anda tidak lulus ujian?
a.
Ya;...... kali, yakni ketika saya duduk di kelas ........ tahun..........
b.
Tidak
4. Perrnakah Anda mengalami
kesulitan besar sewaktu masih duduk di SD/SLTP?
a. Ya; kesulitan itu adalah..............................................
b. Tidak
D. DATA PENDIDIKAN
1.
Apakah alasan / pertimbangan Anda belajar di SMA ini?
(
boleh melingkari lebih dari satu jawaban)
a.
Persiapan masuk PT
b.
Ingin belajar di sekolah
c.
Memperoleh pendidikan SLTA
d.
Berdasarkan agama
e.
Memenuhi ajakan teman
f.
Daripada tidak sekolah
g.
Ingin belajar di sekolah
h.
Saya tidak tahu
i.
Memenuhi keinginan orang tua
2.
apakah cita-cita Anda setamat SMA nanti?
a. Melanjutkan belajar ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi
b. Mengikuti kursus-kursus
keterampilan
c. Mencari pekerjaan
d. Berumah tangga
e. Saya belum tahu
3. Menurut pendapat Anda, kesulitan
apa yang mungkin dapat menjadi penghambat tercapainya cita-cita itu?
a. Tidak disetujui orang tua
b. Tidak ada biaya
c. Suasana keluarga yang kacau
d. Kemampuan berpikir kurang
e.
..............................................
E. Data Tentang Kegiatan Dan
Permasalahan
1.
Mata pelajaran apa yang Anda rasa sangat menarik?
a. ..................................,
sebab ........................................
b.
..................................., sebab
.......................................
c.
...................................., sebab
......................................
2. Mata pelajaran apa yang menurut
Anda sulit difahami/ tidak Anda sukai?
a.
......................................, sebab
......................................
b.
......................................., sebab
.....................................
c. ........................................,
sebab .....................................
3. Disamping kegiatan
intrakurikuler, bidang kegiatan ekstrakurikuler apa sajakah yang ingin Anda
ikuti SMA ini? (Boleh melingkari lebih dari satu jawaban)
a. Bola basket
b. Seni karawitan
c. Bola voli
d. Seni musik
e. Renang
f. Majalah mesra
g. Bulu tangkis
h. PKS
i. Tenis meja
j. Drumband
k. Komputer
l.
Drama
4.
Pernahkah Anda meraih kejuaraan dan / atau menerima penghargaan dalam
bidang kegiatan semacam tersebut di atas, sewaktu duduk di SD/ SLTP?
a. Ya; sebagai juara
ke................................. dalam bidang ...................
b. Ya; sebagai penerima tanda
penghargaan bidang ............................
c. Tidak
5. Apkah Anda merasakan adanya kesulitan/
gangguan yang dapat menghambat kelancaran belajar Anda di dalam kelas?
a. Ya; kesulitan itu terutama
disebabkan oleh:
1. Sulit bergaul
2.
Sering mengantuk
3.
Tidak mempunyai teman akrab
4.
Pendengaran/penglihatan agak
5.
Merasa terasing
6.
Merasa Terganggu
7.
Tidak merasa kerasan di kelas
8.
Sering merasa pusing
9.
akibat adanya kelompok-kelompok tertentu
10. Kesulitan ekonomi orang tua
11. Persaingan tidak sehat antar teman
12. Sering sakit perut
13. Merasa rendah diri
14. Konflik dengan teman
15. Tidak mengetahui cara belajar yang baik
16.
Konflik dengan guru
17.
Sulit berkonsentrasi
18.
Suasana kelas yang gaduh
b.
Tidak
6. Apakah Anda mempunyai
tugas/jabatan tertentu di kelas/ sekolah?
a. Ya; sebagai
........................................
b. Tidak
7. Sarana transportasi apakah yang
Anda pergunakan untuk berangkat/pulang ke/ dari sekolah?
a. Menggunakan:
a)
Kendaraan umum
b) Mobil keluarga
c) Sepeda
d) becak
e) Sepeda motor
f)
Mobil asrama
8.
Apakah peralatan sekolah Anda terasa cukup?
a. Ya
b. Tidak; sebab ............................
9.
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam membayar SPP?
a. Ya; sebab
..........................................................................
b. Tidak
10. Berapakah rata-rata uang saku
(di luar uang SPP, transpor, pondokan) yang Anda terima dari ayah/ibu setiap
bulannya?
a. Kurang dari Rp 10.000,00
b. Antara Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00
c. Antara Rp 20.000,00 – Rp 30.000,00
d. Di atas Rp 30.000,00
e. Tidak menentu
11.
Apakah Anda sering tidak masuk sekolah?
a.
Ya; sebab .....................................................
b.
Tidak
12.
apakah Anda mengikuti les privat?
a. Ya; untuk vak
..............................................
b.
Tidak
13. Demi menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan setiap surat bagi siswa yang dialamatkan ke sekolah akan
disensor oleh petugas BP. Kalau selama ini Anda menggunakan alamat sekolah
untuk surat-surat Anda, apakah dengan adanya peraturan ini Anda akan tetap
menggunakan alamat sekolah untuk keperluan tersebut?
a. Ya; sebab .......................................................................
b. Tidak; saya akan menggunakan alamat
lain sebab .......................................................................................
F. Tentang Kehidupan Dan Belajar Di
Rumah
1. a. Kapan biasanya Anda belajar di luar jam sekolah?
a) Pagi hari,
pk. .......................... – pk. .............................
b) Siang
hari, pk. ........................ – pk. .............................
c) Sore hari
pk. .......................... – pk. ..............................
d) Malam
hari, pk. ..................... – pk. .............................
b. Saya
belajar rata-rata ........................ jam setiap harinya
2. Apakah Anda dapat belajar dengan tenang setiap harinya?
a. Ya
b. Tidak,
sebab ...................................................................
3. Apakah ada yang membantu sewaktu Anda belajar?
a. Ya; yaitu
........................................................................
b. Tidak
4. Bagaimanakah penilaian Anda
terhadap kondisi ruang belajar di tempat tinggal Anda yang kini Anda
pergunakan?
a. Sangat baik
b.
Cukup baik
c. Baik
d.
Kurang baik
5. Bagaimanakah suasana lingkungan
di sekitar tempat Anda tinggal?
a.
Sangat tenang
b.
Gaduh
c.
Cukup tenang
d.
Sangat gaduh
6. Apakah Anda mempunyai teman/ kelompok belajar?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah Anda mempunyai tugas tetap
setiap harinya di tempat tinggal Anda?
a. Ya; yaitu........................................................................
b. Tidak
8. Apakah Anda mengalami gangguan tertentu dalam belajar?
a. Ya; yaitu
.......................................................................
b. Tidak
9. Apakah Anda mempunyai hobi?
a. Ya; yaitu
......................................................................
b. Tidak
10. Apakah waktu-waktu senggang di
sela-sela kesibukan Anda sebagai pelajar, Anda isi dengan kegiatan-kegiatan
tertentu?
a.
Ya; yaitu
.......................................................................
b.
Tidak
11. Apakah Anda menjadi anggota/
pengurus suatu organisasi di luar sekolah?
a.
Ya; yaitu
.........................................................................
b.
Tidak
12. Apakah Anda mempunyai teman
bermain di rumah?
a.
Ya
b.
Tidak
13. Apakah Anda gemar berolahraga?
a.
Ya; dalam cabang ................................
b.
Tidak
Kalau Anda menjawab Ya, apakah pernah
meraih kejuaraan dalam cabang olahraga tersebut?
a.
Ya; sebagai juara ke ..... dalam cabang olahraga
..............dalam rangka .................. pada tahun ..............
b.
Tidak
14. Apakah Anda gemar menonton film?
a. Ya;
film-film yang bertemakan:
a)
Perang d)
Drama
b) Horor e)
Komedi c) Cinta f) Sejarah
(Boleh lebih dari satu)
15. Apakah Anda suka menonton TV?
a. Ya; selama ..... menit, biasanya
dari pk. ........... sampai pk. ...........
b. Tidak
16. Apakah Anda mempunyai teman pria yang akrab/ pacar?
a. Ya
b.
Pernah
c. Tidak
17. a. Bagaimana hubungan Anda
dengan ayah Anda, menurut perasaan Anda
sendiri?
a)
Dekat; sebab ...............................................................
b)
Tidak dekat; sebab .....................................................
b. Bagaimana hubungan Anda dengan ibu
Anda, menurut perasaan Anda sendiri?
a) Dekat; sebab...............................................................
b) Tidak dekat; sebab
....................................................
18. Apakah Anda mempunyai hubungan
dekat dengan seseorang?
a. Ya,
saya merasakan adanya ikatan batin yang sangat dekat dengan ..................
b. Tidak
Yogyakarta, ........................... ,1988
Diisi sesuai dengan keadaan sebenarnya
ttd.
________________
Nama terang
2. Wawancara Informasi
Wawancara informasi adalah alat pengumpul data untuk
memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Berlangsunglah pertemuan
tatap muka antara petugas bimbingan (interviewer) dan siswa
tertentu (interviewee).[1]
Selama pertemuan itu petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, minta penjelasan
atas berbagai jawaban yang diberikan, dan membuat catatan mengenai hal-hal yang
diungkapkan kepadanya. Siswa menjawab pertanyaan, mengungkapkan pikiran dan
perasaan, minta penjelasan atas pertanyaan, dan mungkin menolak/ menghindari
memberikan jawaban atas pertanyaan yang dianggap tabu. Wawancara informasi
digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sulit diperoleh dengan
lain cara, untuk melengkapi data dan informasi yang sudah terkumpul dengan lain
cara; untuk mengecek kebenaran dari fakta dan data yang telah diketahui melalui
saluran lain; dan untuk mengadakan observasi terhadap tingkah laku siswa.[2]
Bidang-bidang yang tercakup dalam
wawancara informasi pada garis besarnya sama dengan angket tertulis; demikian
pula urutan pertanyaan. Perumusan pertanyaan juga perlu dipikirkan, meskipun
perumusan itu tidak harus diikuti secara kaku. Mewawancarai seorang siswa
menuntut keterampilan, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
(a)
Mengadakan persiapan, yang menyangkut bidang-bidang yang
akan ditanyakan, urutan pertanyaan dan perumusan pertanyaan.
(b)
Berpegang pada urutan fase dalam wawancara. Pada fase
pembukaan diusahakan menciptakan suasana yang cukup rileks dan diberikan
penjelasan kepada siswa tentang maksud wawancara.
(c)
Menunjukkan sikap yang serasi; berarti tidak berlagak
sebagai petugas kehakiman, tidak bersikap menggurui dan tidak menampakkan sikap
keheranan atas jawaban tertentu.
(d)
Merumuskan pertanyaan dalam corak bahasa yang jelas dan
mudah ditangkap, dengan menghindari istilah terlalu teknis dan bahasa asing.
(e)
Tidak memaksa-maksa siswa yang sulit berbicara atau
lambat dalam menjawab untuk memberikan penjelasan panjang lebar.
(f)
Membatasi lamanya wawancara; lebih kurang 45 menit
biasanya sudah cukup.
(g)
Menghindari perumusan pertanyaan sugestif, yang
memberikan indikasi terselubung mengenai jawaban yang ideal atau cenderung
mengorek jawaban tertentu demi memberikan kesan yang baik.
(h)
Berwaspadalah terhadap kemungkinan, bahwa informasi yang
diberikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau siswa menghindari
jawaban yang terbuka terhadap pertanyaan tertentu.
(i)
Minta izin kepada siswa untuk membuat catatan seperlunya.
Namun, lebih baik tidak membuat terlalu banyak catatan selama wawancara
berlangsung; catatan yang belum utuh dapat dilengkapi setelah siswa
meninggalkan ruang.
3. Otobiografi
Otobiografi merupakan karangan yang
ditulis oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat
hidup dapat mencakup keseluruhan hidupnya yang lampau atau hanya satu dua aspek
kehidupannya saja. Sebagai alt pengumpul data otobiografi sangat berguna
karena, disamping diceritakan berbagai kejadian penting di masa lalu,
terungkapkan juga pikiran dan perasaan subyektif tentang kejadian yang
disebut.otobiografi dapat ditulis oleh semua siswa lepas dari kaitan dengan
proses konseling; dapat pula hanya ditulis oleh siswa-siswi tertentu berkaitan
dengan penyelesaian suatu masalah yang dibicarakan dalam rangka proses
konseling.[3]
Manfaat dari menulis suatu
otobiografi tergantung dari kerelaan siswa untuk membuka diri; dari kemampuan
siswa untuk berefleksi diri; dari kemampuan siswa untuk mengungkapkan
pengalaman hidupnya secara tertulis; serta dari kemampuan petugas bimbingan
untuk menginterpretasikannya secara bijaksana dan seimbang.
Meskipun semua siswa dapat mengambil manfaat dari
penulisan otobiografi, namun mengingat
keterbatasan tenaga bimbingan yang berkompeten untuk menggunakan alat
ini dan keterbatasan waktu untuk mengolah semua karangan itu secara memadai,
hanya beberapa siswa akan jadi menulis otobiografi dan ini pun dalam kaitan
dengan masalah yang dibahas dalam rangka wawancara konseling. Konselor harus
mengindahkan berbagai ketentuan sebagai berikut:
(a)
Harus ada kepastian bahwa penulisan otobiografi akan
membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapi sekarang ini.
(b)
Konseli tidak boleh dipaksa untuk menulis otobiografi.
Penulisan otobiografi hanya dapat diusulkan.
(c)
Konselor harus menilai dahulu, apakah siswa memang mampu
untuk mengungkapkan semua acara tertulis dan sudah cukup matang dalam hal
refleksi diri.
(d)
Konselor perlu menekankan bahwa segi teknik pembahasan
tidak akan diperhatikan; spontanitas dalam ekspresi dan keterbukaanlah yang
diharapkan, bukan kesempurnaan dalam tehnik penulisan.
(e)
Pada umumnya lebih baik konselor memberikan beberapa
petunjuk tentang topik-topik yang harus diungkapkan, dengan memperhatikan
masalah yang sedang dicari penyelesaiannya.
(f)
Kerahasiaan otobiografi harus dijamin sepenuhnya. Untuk
itu konseli dapat ditawari menerima kembali karangannya setelah dipelajari oleh
konselor.
(g)
Dalam mengadakan interpretasi konselor akan mencari
jawaban atas serentetan pertanyaan sebagai berikut; kesan umum apa yang timbul?
Apakah banyak digunakan kata yang mengandung konotasi emosional, seperti cinta,
benci, membahagiakan, membosankan, takut, merasa dekat, merasa jauh?
Mengingat informasi yang dibutuhkan, apakah ada pengalaman dan peranan orang
yang tidak disebutkan? Apakh panjangnya karangan cukup memadai, antara 4 sampai
8 halaman kertas buku tulis? Apakah semua topik yang disarankan juga dibahas? Bagaimana
taraf kedalaman ekspresi diri, dangkal atau cukup mendalam? Apakah ada indikasi
beberapa hal disembunyikan? Apakah tampak suatu garis besar mengenai isi
pikiran dan persaaan? Kesimpulan apa yang dapat ditarik dan bagaimana
kesimpulan ini akan menolong konselor untuk membantu siswa secara efektif?
Sesudah penafsiran ini selesai, konselor harus bertemu kembali dengan konseli
sebagai follow-up pada penulisan otobiografi.
(h)
Seandainya konseli tidak menerima usul untuk menulis
otobiografi atau dipandang kurang mampu menyusunnya, konseli dapat ditanyai
apakah dia mempunyai suatu buku harian yang diisi secar berkala. Kalau
demikian, konselor dapat minta izin
untuk melihatnya karena di dalamnya mungkin terdapat informasi yang bermanfaat.
(i)
Kadang-kadang sepucuk surat yang berisi ungkapan
permasalahan bersama latar belakangnya, sedikit banyak dapat menggantikan
otobiografi. Ada siswa yang baru dapat berbicara secara luas, setelah
masalahnya diuraikan secara tertulis lebih dahulu[4].
4.
Anekdotal Record
Anekdota
(anecdotal record) merupakan laporan singkat tentang perilaku seseorang
siswa dan memuat deskripsi obyektif tentang tingkah laku siswa pada saat
tertentu. Deskripsi itu seolah-olah merupakan pengambilan foto dalam bentuk
kata-kata. Yang dideskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang berupa ucapan
kata-kata yang didengar dan/atau
tindakan yang disaksikan, berdasarkan observasi langsung terhadap kata-kata dan/atau tindakan itu.[5]
Yang
menulis anekdota adalah seluruh tenaga pendidik, baik guru maupun nonguru, yang
sempat mengobservasi tingkah laku siswa-siswi dalam berbagai situasi di
sekolah. Tujuan dari penulisan anekdota adalah mengumpulkan informasi yang
relevan tentang kepribadian siswa melalui pencatatan fakta yang diamati dalam
lingkungan sekolah.
Supaya
penggunaan anekdota bermanfaat bagi keperluan bimbingan, harus dipenuhi
persyaratan sebagai berikut:
(a)
Koordinator bimbingan pada awal tahun ajaran mencari
bantuan dari beberapa guru dan tenaga bimbingan yang berminat baerpartisipasi
dalam proyek ini dan bersedia untuk menyisihkan waktu guna menulis sejumlah
anekdota.
(b)
Koordinator bimbingan merundingkan tujuan yang ingin
dicapai dan segi-segi teknik penulisan, antara lain format yang digunakan,
corak deskripsi, pemisahan komentar dari bagian yang memuat deskripsi, laporan
kata-kata yang diucapkan secara harfiah.
(c)
Diputuskan bersama, siswa-siswa yang akan diobservasi.
(d)
Ditentukan bersama prosedur yang diikuti, misalnya pada
waktu kapan anekdota akan ditulis dan pada waktu kapan akan diserahkan kepada siapa.
(e)
Disepakati bersama peristiwa atau kejadian yang
bagaimana, yang dapat dianggap signifikan dan menyatakan sesuatu tentang
kepribadian siswa. Bukan sembarang kejadian patut dilaporkan dalam anekdota,
tetapi hanya peristiwa yang penuh arti dan relevan bagi pengungkapan sikap atau
sifat.
(f)
Menjelang akhir semester atau menjelang akhir tahun
ajaran, ahli bimbingan yang diserahi sejumlah anekdota mengambil tumpukan
anekdota dan menyusun suatu seri anekdota untuk masing-masing siswa, dengan
mengurutkan laporan-laporan pada setiap seri menurut urutan kronologis.kemudian
setiap seri dipelajari dan disusun suatu
laporan menyeluruh, yang mencakup semua peristiwa yang dideskripsikan dan suatu
interpretasi tentang sikap dan sifat yang bagaimana yang menampakkan diri dalam
peristiwa tergambat.
(g)
Proyek semacam ini baru boleh dimulai setelah ada jaminan
tentang partisipasi seluruh staf tenaga pendidik, kesungguhan dalam menulis
laporan anekdota dan mempelajari setiap anekdota, serta manfaat bagi
siswa-siswi bersangkutan.
5.
Skala Penilaian
` Skala penilaian (rating scale) merupakan
sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir atau
item. Penilaian diberikan berdasarkan observasi spontan terhadap prilaku orang
lain, yang berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan orang itu
selama priode waktu tertentu. Pengamat tidak menyusun sendiri suatu deskripsi
tentang prilaku orang lain, tetapi memilih diantara tingkat gradasi yang
disajikan pada masing-masing butir dalam skala penilaian. Karena ciri khas itu,
maka alat pengumpul data ini disebut skala penilaian.[6]
Tipe skala penilaian, antara lain:
a.
Skala numerik. Skala ini menggunakan rentetan angka
(skor) untuk menunjukkan gradasi, disertai penjelasan singkat pada
masing-masing angka. Misalnya, butir yang berbunyi: bagaiman penilaian Anda
terhadap antusiasme dalam belajar?
Apatis
(1)
|
Jarang antusias
(2)
|
Sering-sering antusias
(3)
|
Biasanya antusias
(4)
|
Penuh kegairahan
(5)
|
b.
Skala penilaian grafis. Skala ini menggunakan garis
sebagai kontinum. Titik gradasi ditunjuk pada garis itu dengan menyajiakan
rangkaian deskripsi singkat di bawah garisnya. Pengamat memberikan silang di
garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi yang dipilih. Misal, butir yang
berbunyi:
Kerelaan untuk bekerja sama dengan teman-teman sekelas
Menolak kerjasama dan suka
bertengkar
|
Sukar kerjasama, namun
kadang-kadang mau
|
Biasanya bersedia kerjasama jika
diajak
|
Kerap menawarkan kerja sama
|
Antusias mencari kesempatan kerja
sama
|
c.
Daftar cek. Bentuk skala ini obyektif dengan tipe pilihan
berganda. Pada masing-masing sifat atau sikap yang harus dinilai, disajikan
empat atau limavpilihan dengan deskripsi singkat pada masing-masing pilihan.
Pengamat memberikan tanda cek pada pilihan tertentu di ruang yang disediakan.
Misalnya, dua butir yang berbunyi:
Perhatian terhadap teman di kelas
Sejauh mana menunjukkan perhatian
yang tulus terhadap hak dan perasaan teman?:
-
Selalu menunjukkan perhatian
-
Biasanya menunjukkan perhatian
-
Bertindak sopan, tetapi tidak sungguh-sungguh
memperhatikan
-
Kadang-kadang menunjukkan perhatian
-
Tidak memperhatikan dan bertindak kasar
(--Tidak sempat
mengamati)
|
Keakrraban dalam pergaulan dengan
teman sekelas
Sejauh mana siswa menunjukkan
keakraban dalam bergaul dengan siswa sekelas, dilihat dari segi jumlah siswa
yang menjadi teman akrab?
-
Akrab dengan semua teman
-
Akrab dengan sebagian besar teman
-
Akrab dengan sebagian kecil teman
-
Hanya akrab dengan satu dua teman
(-- tidak sempat
mengobservasi)
|
6.
Sosiometri
Sosiometri
merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial
dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang (10-50 orang),
berdasarkan preferensi antara anggota kelompok satu sama lain.[7]
Yang diselidiki melalui metode ini adalah status sosial masing-masing anggota
kelompok menurut pandangan pribadi anggota yang lain dalam kelompok. Alat atau
instrumen pengumpulan data yang digunakan ialah angket sosiometri atau tes
sosiometri,yang memuat beberapa butir atau item tentang preferensi individual
yang harus dijawab oleh masing-masing anggota dalam kelompok, dengan menyatakan
kesukaannya berada bersama siapa dalam melakukan kegiatan tertentuatau
perasaannya sendiri terhadap peserta lain dalam kelompok. Tes sosiometri ada
dua macam, yaitu tes yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam
kelompok sebagai pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentu (criterium)
bersama dengan sosok teman yang dipilih, dan tes yang mengharuskan menyatakan
kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap teman-teman dalam kelompok pada
umumnya.
Ciri-ciri
khas penggunaan angket sosiometri, yang terikat pada situasi pergaulan sosial
atau kriterium tertentu adalah:
a.
Dijelaskan kepada siswa yang tergabung dalam suatu
kelompok, misalnya satu kelas, bahwa akan dibentuk kelompok-kelompok lebih
kecil (4-6 orang) dalam rangka mengadakan kegiatan tertentu.
b.
Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang
disediakan nama beberapa teman dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih
suka melakukan kegiatan itu.
c.
Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas
kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi
semua.
d.
Pilihan-pilihanyang ditulis pada lembar jawaban tidak
diberitahukan satu sama lain dan juga tidak diumumkan oleh tenaga pendidik yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan tes dan pembentukan beberapa kelompok.
e.
Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka
pilih, bukan siapa yang tidak mereka pilih, dalam urutan tidak begitu
disukai, kurang disukai, tidak disukai sama sekali.
f.
Tenaga pendidik yang dapat menerapkan tes ini adalah guru
bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan
yang akan dilakukan.[8]
Setelah
lembar jawaban yang berisikan nama pemilih dan nama-nama teman yang dipilih,
diserahkan kepada seorang tenaga pendidik yang bertanggung jawab. Data hasil
penyebaran angket diolah tanpa disaksikan siswa. Cara mengolah data ada
tiga, yaitu mengadakan analisa indeks, menyusun tabel atau membuat sosiogram.
7. Kunjungan Rumah
Kunjungan
rumah bertujuan yang pertama untuk memperoleh berbagai keterangan (data) yang
diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dan kedua untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa[9].
Dengan kata lain lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari-hari, bila
informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau wawancarainformasi.
Mungkin juga petugas bimbingan mengadakan kunjuangan rumah khusus untuk
membicarakan kasus seorang siswa bila memerlukan kerja sama dengan orangtua,
meskipun dalam hal ini orangtua biasanya diundang ke sekolah. Dalam kenyataan
kunjungan rumah dengan tujuan memperoleh data jarang diadakan. Karena kunjungan
ini menyita banyak waktu dari petugas bimbingan diluar jam kerjanya. Orang tua
mudah merasa tidak enak dipancingi informasi macam-macam tentang keadaan
keluarganya, dan informasi yang dapat diperoleh terbatas sebab petugas
bimbingan hanya dapat melihat kamar tamu. Pada umumnya orang tua cenderung
memberikan kesan yang baik tentang keluarganya. Seandainya petugas bimbingan
dapat tinggal dirumah siswa selama beberapa hari, dia akan mendapat informasi
yang lebih berharga dengan menyaksikan sendiri keadaan dan suasana keluarga;
tetapi bertemu yang demikian tidak dimungkinkan. Oleh karena itu, mengadakan
kunjungan merupakan seni tersendiri dan memuat keahlian dalam berkomunikasi
dengan orang lain[10].
Dengan kunjungan rumah akan diperoleh
berbagai data dan keterangan tentang berbagai hal yang besar kemungkinan ada
sangkutpautnya dengan permasalahan siswa.[11]
8.Kartu Pribadi
Kartu
pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting
tentang seseorang. Dalam bahasa inggris arsip itu dikenal dengan cumulative
record, yaitu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin
bertambah luas karena penambahan data secara kontinu. Banyak tenaga profesional
mempunyai catatan semacam itu yang disimpan dalam map-map arsip, misalnya
dokterbagi pasiennya, akuntan bagi langganannya, dan petugas kepolisisan bagi
pelanggar hukum serta pemilik SIM. Dalam rangka palayanan bimbingan di sekolah,
cumulative record berarti: suatu seri catatan tentang masing-masing
siswa yang disusun beberapa tahun dan memuat data yang signifikan bagi
keperluan bimbingan. Data itu dimasukkan secara kronologis dan ditambah secara
kontinu selam siswa terdaftar disekolah, sehingga akhirnya terdapat akumulasi
data yang membantu untuk memperoleh gambaran tentang siswa dalam berbagai aspek
kehidupannya. Secara ideal kumpulan catatan ini merupakan suatu arsip
perseorangan, yang diorganisasi dengan baik dan bersifat komprehensif, sehingga
akhirnya dapat menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif dan kualitatif tentang
kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya. Maka, disamping berfungsi sebagai
alat pengumpul data, juga bermanfaat sebagai alat penyimpan dan pengolahan
data.
8.
Studi Kasus
Studi
kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari
keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan
memahami individualis siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam
perkembangan selanjutnya. Studi kasus (case study) berbeda dengan studi
riwayat hidup (case history), karena yang terakhir hanya merupakan
pengumpulan data tentang riwayat hidup seorang siswa dalam berbagai aspek
kehidupannya, sedangkan studi kasus mengandung pula analisis terhadap hubungan
antara data yang terkumpul, disertai interpretasi dan rekomendasi tentang
tindak lanjut. Maka, studi kasus mencakup studi riwayat hidup. Yang menjadi
obyek studi kasus biasanya seorang siswa yang menarik perhatian karena dia
mengalami kesulitan dalam belajar atau pergaulan sosial lebih banyak daripada
siswa-siswa yang lain, atau menunjukkan prilaku yang sedikit banyak menyimpang.
Jadi, siswa yang menjadi kasus khusus adalah siswa yang membutuhkan pelayanan
khusus pula. Biasanya konselorlah yang menangani studi kasus, karena studi ini
berkaitan erat dengan layanan Konseling, sebelum, selama, dan sesudah diadakan
studi kasus. Dalam keadaan tertentu, bila konselor sampai pada kesimpulan bahwa
dia tidak berkompeten untuk melayani seorang siswa, studi kasus di sekolah
menghasilkan rekomendasi supaya siswa itu diserahkan kepada ahli lain diluar
lingkungan institusi pendidikan.[12]
Rangkuman
1) Angket
tertulis adalah
2) Wawancara
Informasi adalah
3) Otobiografi
adalah
4) Anekdotal
record adalah
5) Skala
penilaian adalah
6) Sosiometri
adalah
7) Kunjungan
rumah adalah
8) Kartu
pribadi adalah
9) Studi
kasus adalah
Latihan
1.
Setelah
anda mengikuti proses perkuliahan tadi, berlatihlah untuk membuat pedoman wawancara yang
akan anda pergunakan untuk mengetahui data pribadi siswa
2.
Apa kegunaan/fungsi alat-alat non test
berikut ini :
a.
Angket tertulis
b.
Wawancara Informasi
c.
Otobiografi
d.
Anekdotal record
e.
Skala penilaian
f.
Sosiometri
g.
Kunjungan rumah
h.
Kartu pribadi
i.
Studi kasus
Daftar
Pustaka
Allen, J.& McKean, J.
trasition to junior high school; Strategies for Change.” Dalam The
School Counselor, 1984.
Anastasi. What
Counselor should know about the use and Interpretation of Psychological test.
Dalam journal of Counseling and Development, 1992
Brammer, L.M. &
Shostrom, E.L. Therapeutic Psychology Englewood Eliffs, New Jersey;
Prentice Hall, Inc, 1982.
Coomier, L.S. &
Bernard, J.M. Ethical and legal responsibilities of clinical supervisor.”
dalam The Personel and Guidance Journal, 1982
Cronbach, L. Essentials
in Psychological Testing. New York; Harper & Row, 1970.
Gazda, G.M. Group
Counseling; A Developmental Approach. Boston; Ally and Bacon, 1978
Hansen, J.C., Stevic,
R.R. & Warner, R.W. Counseling; Theory and Process. Boston; Allyn
and Bacon, Inc, 1977.
Larrabe, M.J. &
Terres, C.K. Group; “The Future of School Counseling.” Dalam The
School Counselor, 1984.
Norris, W.; Hact, R.N.; Engelkes, J.R.
& Winborn, B.B. The Career Information Service. Chicago; Rand
McNally collage Publising Company
Prayitno. Dasar dan
Profil Bimbingan Kelompok. Padang; P4T IKIP Padang (tidak diterbitkan)
---------. Profesionalisasi
Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta; P2LPTK Depdikbud, 1987.
---------, Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling, Jakarta; IKAPI, 2004
Gunawan, yusuf dkk, Pengantar
Bimbingan dan Konseling, Jakarta, 1989
[1]Winkel, Bimbingan
dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta; Media Abadi, 2004, h. 284
[2] Ibid
[3] Ibid,
286
[4] Ibid,
288
[5] Ibid,
289
[6] Ibid,
293
[7] Ibid,
297
[8] Ibid,
299
[9] Dewa
ketut Sukardi, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung:
Alfabeta, 2003, h. 69
[10] Winkel,
Bimbingan dan Konseling, h 303
[11] Dewa
Ketut Sukardi, Pengantar pelaksanaan Program BK di sekolah,
Jakarta:Rineka Cipta, 2008, h. 84
[12] Winkel,
Bimbingan dan Konseling, h 312
0 komentar:
Posting Komentar