Secara harfiah
bimbingan dapat disepadankan dengan istilah guidance.
Berasal dari kata guide, guidance kemudian
memiliki arti yang sangat beragam, yakni: to
direct pilot, or street (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau
mengemudi).[1]
Secara bahasa guidance disebut dengan
guiding, kemudian memiliki konotasi
makna showing a way (menunjukkan
jalan), leading (memimpin), conduction (menuntun), giving instruction (memberikan
petunjuk), regulation (mengatur), governing (mengarahkan), dan giving advice (memberikan nasehat).[2]
Miller
mendefinisikan pengertian bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu
untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimal di sekolah, keluarga, dan masyarakat.[3]
Peters dan
Shertzer mendifinisikan bimbingan sebagai the
process of helping the individual to
understand him self and his world so that he can utilize his potentialities, yang
artinya sebagai suatu proses untuk membantu individu memahami diri dan dunianya
sehingga dia dapat menyatukan potensi diri yang dimilikinya.[4]
Berdasarkan
definisi resmi yang diberikan oleh United
States Office of Education, bimbingan diartikan sebagai kegiatan yang
terorganisir untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik
dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk masalah yang
dihadapinya. Masalah yang dihadapi seperti masalah kependidikan, jabatan,
kesehatan, sosial, dan pribadi. Dalam pelaksanaannya bimbingan harus
mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahui tentang pribadinya
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.[5]
Dalam peraturan
pemerintah N0.29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah, dikemukakan bahwa
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Sedangkan
pengertian konseling secara bahasa berasal dari bahasa latin, adalah consilium yang berarti dengan atau
bersama yang dirangkai dengan menerimai atau
memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal
dari sellan yang berarti menyerahkan
atau menyampaikan.[6]
Ada pula yang mengatakan istilah konseling merupakan terjemahan dari kata counseling. Menurut arti katanya,
counseling, yang berasal dari kata counsel
mempunyai arti nasihat, anjuran, pembicaraan.[7]
Ketut Sukardi
juga menyebutkan bahwa konseling adalah terjemahan dari counseling yang merupakan bagian dari bimbingan, baik layanan
bimbingan secara keseluruhan (counseling
is the heart of guidance).
Selain itu,
pengertian konseling juga didefinisikan secara beragam oleh para ahli.
Diantanya adalah:
a)
Jones
(1963) pengertian konseling adalah sebagai “counseling is taking over a
problem with some one. Usually but not always, one of two has facts or
experiences or abalities not possessed to the same degree by the other. The
process of counseling involves a clearing up of the problem by
discussion.”(Jones,1963:291)[8]
b)
Shertzen
dan Stone (1981) mengemukakan pengertian konseling sebagai “counseling is an
interaction process that facilitates meaningful understanding of self and
environment and results in the establishment and/or clarification of goals ang
values for future behavior.”
c)
Wrenn
(1951) memberikan definisi konseling sebagai “counseling is personal and
dynamic relationship between two people who approach a mutually defined problem
with mutual consideration for each other to the end that the younger, or less
mature, or more troubled of the two is aided to a self determined resolution of
his problem” (Wrenn, 1951: 60)
Kata konseling mencangkup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang
mungkin saja brsifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis,
bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan
kepada “klien” untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup
lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu.
Konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih
dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individu, walaupun terkadang
melibatkan lebih dari satu orang.
Konseling didesain untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan
pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan
penentuan diri (self-determination)
mereka melalui pilihan yang telah diinformasikan dengan baik serta
bermakna bagi mereka, dan melalui pemecahan masalah emosional atau karakter
interpersonal.[9]
Dalam buku bimbingan dan konseling juga di sebutkan, bahwa : konseling
adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan
konseli (klien) agar mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga
konseli (klien) merasa bahagia dan efektif prilakunya.
ASCA (American School Counseling Association) mengemukakan bahwa
konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor
mempergunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk membantu klien untuk
mengatasi masalah-masalahnya.[10]
Bimbingan dan konseling adalah suatu pelayanan bantuan untuk peserta
didik baik secara perorangan maupun
kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal.[11]
Meskipun ada berbagai macam pendapat yang beragam, para ahli bersepaham
bahwa hal pokok dalam bimbingan dan konseling adalah: (a) adanya upaya untuk
memberikan bantuan yang bersifat psikologis kepada individu atau peserta didik;
dan (b) bimbingan dan konseling mendorong klien agar mampu menyesuaikan diri,
berkembang secara optimal dan mendorong agar bersikap mandiri.
[3] Djumhar
dan Moh.Surya, Bimbingan dan Penyuluhan
di Sekolah ‘Guidance & Counseling’, (Bandung: CV Ilmu, 1975), hal.12
[5] H.M.
Arifin, Teori-teori Konseling Agama dan
Umum, (Jakarta: PT Golden Terayon Press, 2003), hal.6
[7] Retno Tri
Hariastuti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Surabaya: UNESA press,
2008), h. 4
0 komentar:
Posting Komentar