1.
Pengertian Bakat
Bakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional
diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena
mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan
program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan
program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap
masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri.[1]
Kemampuan-kemampuan
tersebut, baik secara potensial maupun yang telah nyata, meliputi:
a.
Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau
inteligensi)
b.
Kemampuan akademik khusus
c.
Kemampuan berpikir kreatif-produktif
d.
Kemampuan memimpin
e.
Kemampuan dalam salah satu bidang seni
f.
Kemampuan psikomotor (seperti dalam olah raga)
Tiga ciri pokok yang merupakan kriteria (persyaratan) dalam bakat
adalah keterkaitan antara:
1.
Kemampuan umum di atas rata-rata
2.
Kretivitas di atas rata-rata
3.
Pengikatan diri terhadap tugas (task commitment)
yang cukup tinggi
Salah satu kesalahan dalam
identifikasi anak berbakat adalah anggapan bahwa hanya kecerdasan dan kecakapan
sebagaimana diukur dengan tes intelegensi dan tes prestasi belajar menentukan
keberbakatan dan produktivitas kreatif seseorang.
Selain kemampuan di atas
rata-rata yang menunujakkan ciri siswa berbakat, ciri kedua yang dimiliki anak
berbakat adalah kreativitas, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan
baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan
untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
Tanda ciri ketiga yang
ditemukan pada siswa yang berbakat adalah pengikatan diri terhadap tugas,
sebagai bentuk motivasi internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet
mengerjakan tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan,
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena ia telah mengikat
dirinya terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.[2]
2.
Peran Faktor Lingkungan dan
Pembawaan Untuk Membentuk Bakat
Faktor pembawaan/pribadi yang menentukan bakat dimiliki setiap anak
dalam kadar yang berbeda-beda. Untuk pengembangan bakat yang optimal juga
diperlukan rangsangan dan pembinaan dari lingkungan sosial. Bakat muncul dari
interaksi antara faktor pribadi dan faktor lingkungan. Lingkungan meliputi
keluarga, sekolah, dan teman sebaya.[3]
Selain kemampuan atau intelegensi umum yang dibutuhkan untuk memupuk
bakat siswa yang diperlukan untuk semua aktivitas sosial, diperlukan pula
kemampuan mental khusus yang menentukan pilihan profesi. Kemampuan mental
khusus yang superior merupakan dasar dari macam-macam jenis kemampuan tinggi
atau talenta. Kemampuan pribadi atau bakat juga di tentukan oleh komponen
genetik (hereditas) dengan proporsi yang berbeda-beda.[4]
[1]
Utami Munandar, Kreativitas dan
Keberbakatan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), hal.30
[2]
Utami Munandar, Kreativitas dan
Keberbakatan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), hal.34
[3]
http://www.academia.edu/3501259/Makalah_Belajar_dan_Pembelajaran. Diakses pada 26 Maret 2014, pkl 10.00 WIB
[4] http://sntsusan.blogspot.com/2013/04/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html?m=1.
Diakses pada 26 Maret 2014, pkl 10.00 WIB
0 komentar:
Posting Komentar