Kamis, 08 Mei 2014

Tinjauan Tentang Bakat



1.      Pengertian Bakat
Bakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri.[1]

      Kemampuan-kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun yang telah nyata, meliputi:
a.       Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau inteligensi)
b.      Kemampuan akademik khusus
c.       Kemampuan berpikir kreatif-produktif
d.      Kemampuan memimpin
e.       Kemampuan dalam salah satu bidang seni
f.       Kemampuan psikomotor (seperti dalam olah raga)
Tiga ciri pokok yang merupakan kriteria (persyaratan) dalam bakat adalah keterkaitan antara:
1.      Kemampuan umum di atas rata-rata
2.      Kretivitas di atas rata-rata
3.      Pengikatan diri terhadap tugas (task commitment) yang cukup tinggi
Salah satu kesalahan dalam identifikasi anak berbakat adalah anggapan bahwa hanya kecerdasan dan kecakapan sebagaimana diukur dengan tes intelegensi dan tes prestasi belajar menentukan keberbakatan dan produktivitas kreatif seseorang.
Selain kemampuan di atas rata-rata yang menunujakkan ciri siswa berbakat, ciri kedua yang dimiliki anak berbakat adalah kreativitas, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Tanda ciri ketiga yang ditemukan pada siswa yang berbakat adalah pengikatan diri terhadap tugas, sebagai bentuk motivasi internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena ia telah mengikat dirinya terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.[2]

2.      Peran Faktor Lingkungan dan Pembawaan Untuk Membentuk Bakat
Faktor pembawaan/pribadi yang menentukan bakat dimiliki setiap anak dalam kadar yang berbeda-beda. Untuk pengembangan bakat yang optimal juga diperlukan rangsangan dan pembinaan dari lingkungan sosial. Bakat muncul dari interaksi antara faktor pribadi dan faktor lingkungan. Lingkungan meliputi keluarga, sekolah, dan teman sebaya.[3]
Selain kemampuan atau intelegensi umum yang dibutuhkan untuk memupuk bakat siswa yang diperlukan untuk semua aktivitas sosial, diperlukan pula kemampuan mental khusus yang menentukan pilihan profesi. Kemampuan mental khusus yang superior merupakan dasar dari macam-macam jenis kemampuan tinggi atau talenta. Kemampuan pribadi atau bakat juga di tentukan oleh komponen genetik (hereditas) dengan proporsi yang berbeda-beda.[4]


[1] Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), hal.30
[2] Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), hal.34
[3] http://www.academia.edu/3501259/Makalah_Belajar_dan_Pembelajaran. Diakses pada 26 Maret 2014, pkl 10.00 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates